Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wisatawan diamankan petugas Disneyland Resort Anaheim, Orange County, California, karena diduga membawa dua anaknya masuk tanpa membayar tiket. Dia dilaporkan berbohong soal usia anak supaya bisa masuk gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan yang tidak disebutkan namanya itu datang pada Rabu, 25 September 2024, tanpa membayar tiket, sebagaimana yang diwajibkan bagi anak-anak berusia di atas tiga tahun. Setelah diamankan, dia menolak menunjukkan identitasnya. Dianggap tidak mau bekerja sama, petugas pun memangail polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rekaman video drama Disneyland yang dibagikan di media sosial menunjukkan petugas mengeluarkan perempuan itu dari taman bersama dua anak perempuan yang berteriak minta tolong dalam bahasa Spanyol.
Peraturan Tiket Anak di Disneyland
Menurut peraturan, Disneyland mengizinkan anak-anak berusia di bawah tiga tahun untuk masuk ke taman hiburan Disneyland Resort secara cuma-cuma jika ditemani oleh orang dewasa dengan tiket dan reservasi taman yang sah.
Tiket untuk orang dewasa mulai dari $104 ata sekitar Rp1,6 juta, sedangkan tiket masuk untuk anak-anak berusia tiga hingga sembilan tahun mulai dari $98 atau sekitar Rp1,5 juta.
Menurut polisi, ini bukan pertama kalinya wanita itu dicurigai mencoba menghindari beli tiket Disney.
Ini juga bukan pertama kalinya pengunjung mencoba melanggar aturan supaya bisa masuk tanpa harus membeli tiket yang harganya lumayan. Pada 2022, sebuah video di TikTok viral menunjukkan seorang wanita membawa anaknya dalam stroller supaya dikira bayi. Dengan begitu, dia berharap bisa menghindari membayar harga tiket masuk di Disney World. Video ini memicu perdebatan, ada yang mengatakan ini salah tetapi ada juga yang menganggapnya jenius.
Tindakan Tegas Disney
Bukan hanya pada tamu yang tidak membeli tiket, Disney juga bersikap tegas terhadap pengunjung yang mencoba menipu untuk memanfaatkaan Layanan Akses Disabilitas (DAS). Sanksi bagi pelaku adalah larangan masuk ketaman hiburan itu secara permanen.
Layanan gratis DAS membantu tamu penyandang disabilitas dengan menawarkan waktu kembali untuk mengunjungi taman hiburan Disney, sehingga tidak perlu lagi menunggu dalam antrean biasa. Inisiatif semacam itu memastikan individu dengan kebutuhan akses dapat menikmati taman hiburan dan objek wisata secara setara.
Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Disney menekankan beratnya penyalahgunaan skema DAS, yang memungkinkan para penyandang disabilitas menikmati wahana tanpa harus mengantre lama.
"Jika ditentukan bahwa salah satu pernyataan yang dibuat tamu dalam proses memperoleh DAS tidak benar, tamu tersebut akan dilarang memasuki Walt Disney World Resort dan Disneyland Resort secara permanen," demikian peringatan di situs web Disney.
INDEPENDENT | EXPRESS.CO.UK