Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS akan kembali membuka aktivitas wisata ke Gunung Bromo setelah enam bulan vakum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie mengatakan, akses wisata ke Bromo resmi buka mulai Jumat, 28 Agustu 2020 pukul 13.00 WIB. "Tentu dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dan dibuka secara bertahap," kata John, Selasa, 25 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut John, keputusan tersebut telah mendapat restu dari Kementerian Lingkungan Hidup. Keputusan ini pun dibuat berdasarkan hasil rapat koordinasi pada 1 Juli 2020 dan 16 Juli 2020 antara Balai Besar TNBTS bersama pemerintah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Semua pihak bersepakat melakukan reaktivasi wisata alam di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui empat pintu masuk di empat kabupaten itu. Empat bupati kemudian menerbitkan surat rekomendasi persetujuan dibukanya kembali kegiatan wisata alam Gunung Bromo secara bertahap.
Lautan pasir di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS. TEMPO | Abdi Purmono
John menjelaskan, kuota wisatawan yang boleh masukkawasan Gunung Bromo dikurangi 80 persen. Pada tahap pertama, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mematok jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 20 persen dari kuota normal.
Setiap hari, rata-rata spot Penanjakan di Kabupaten Pasuruan menampung 829 wisatawan yang ingin menikmati sensasi matahari terbit atau sunrise. Dengan kuota 20 persen, maka wisatawan yang boleh naik dari Penanjakan menjadi 178 orang per hari.
Lalu lokasi Bukit Cinta di Kabupaten Pasuruan. Tempat ini biasa menampung 434 wisatawan per hari. Tapi nanti dibatasi hanya 86 orang wisatawan per hari. Padang rumput atau sabana Teletubbies di Probolinggo hanya boleh dikunjungi 347 wisatawan dari kuota normal 735 wisatawan per hari.
Destinasi wisata padang rumput atau sabana Teletubbies di Kabupaten Probolinggo yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS. TEMPO | Abdi Purmono
Begitu pula dengan Mentigen di Kabupaten Probolinggo, yang hanya boleh didatangi 100 orang wisatawan dari kapasitas semula 500 orang wisatawan per hari. "Kuota 20 persen itu dari jumlah daya dukung, daya tampung, caring capacity Bromo sendiri. Nanti secara bertahap bisa saja kuotanya ditambah lagi," ujar John.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bersama tim gugus tugas akan melakukan evaluasi setiap minggu. Jika dinyatakan aman, maka kuota wisatawan ditambah lagi menjadi 30 persen, 40 persen, dan 50 persen. Hasil evaluasi ini turut menentukan rencana pembukaan kegiatan pendakian ke Gunung Semeru selama 14 hari ke depan. Tim TNBTS sedang menyusun protokol kesehatan dan membersihkan jalur pendakian yang sudah hampir setahun tutup.