Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA resmi ditetapkan sebagai satu satunya bandara internasional di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) - Jawa Tengah (Jateng). Penetapan itu mengacu Keputusan Menteri Perhubungan nomor 31/2024 (KM 31/2024) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional yang terbit 2 April 2024. Bandara ini menjadi salah satu dari 17 bandara internasional di Indonesia saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memprediksi penetapan YIA sebagai bandara internasional itu berdampak pada meningkatnya mobilitas di bandara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mobilitas masyarakatnya akan semakin tinggi karena masyarakat (di area DIY-Jateng) kalau mau ke luar negeri semua dari situ (Bandara YIA)," kata Sultan di Yogyakarta, pada Kamis, 2 Mei 2024.
Tambah jadwal penerbangan
Sultan menuturkan, Bandara YIA mau tak mau harus menambah jadwal penerbangannya untuk melayani mereka yang hendak bepergian ke luar negeri. "
Karena (kalau berangkat) dari Solo juga tidak bisa, harus dari Yogya, karena di sana (bandara Solo dan Semarang) hanya regional," ujar dia.
Hanya saja, kata Sultan, kewenangan menambah jadwal penerbangan ke luar negeri di Bandara YIA bukan ranah pemerintah daerah. Pemerintah DIY, lanjut Sultan, tidak bisa berbuat banyak dalam menambah jadwal penerbangan karena seluruhnya menjadi hak maskapai penerbangan yang beroperasi.
"(Penambahan jadwal penerbangan) itu tergantung perusahaan penerbangannya, kalau memang memungkinkan menambah silahkan ditambah kalau ada pesawat," kata dia. "Kalau (maskapai) tidak mau menambah (jadwal penerbangan) ya kami dari Pemda DIY tidak bisa apa-apa," Sultan menambahkan.
Namun, Sultan berharap ada tambahan jadwal juga tambahan maskapai penerbangan yang berangkat atau datang ke Bandara YIA. Hal ini mengingat masyarakat masih sering kesulitan mendapatkan tiket menuju ke Yogyakarta terutama saat akhir pekan dan libur panjang.
"Masyarakat itu masih ada yang kewalahan kalau cari tiket mau ke Yogya, apalagi saat weekend," ujar Sultan.
Peuang bagi Yogyakarta
Pelaksana Harian Ketua Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) DIY Edwin Ismedi Himna mengatakan penetapan Bandara YIA sebagai satu-satunya bandara internasional di DIY Jateng itu justru sebuah peluang emas bagi Pemerintah DIY.
Menurutnya, penetapan bandara itu bisa membuat DIY menjadi pemimpin kedatangan wisatawan untuk area Jawa bagian tengah dan barat.
"Seharusnya ada penambahan penerbangan langsung ke negara lain di Asia Tenggara agar Yogya tidak lagi menjadi pilihan kedua wisatawan di pulau Jawa," kata dia.
Terlebih, kata Edwin, sarana dan prasarana di DIY sudah tersedia memadai. Mulai sektor transportasi, restoran maupun perhotelan.
" Jadi penambahan penerbangan perlu, terutama (jadwal rute) selain Malaysia dan Singapura, sehingga peluang dari sektor pariwisata bisa dimanfaatkan maksimal," urainya.
ASITA DIY menilai rute potensial yang bisa dibuka Yogyakarta International Airport terutama negara negara Indochina seperti Vietnam, Myanmar, dan Laos yang pasar wisatawannya potensial.