Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan Peter Carey mengaku belum dihubungi oleh perwakilan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada ihwal investigasi dugaan plagiarisme yang dilakukan oleh tim penulis dari Departemen Sejarah FIB UGM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya juga tidak berekspektasi mereka akan menghubungi saya,” kata Peter ketika ditemui Tempo di sebuah kedai kopi di kawasan Tangerang Selatan, Banten, pada Kamis, 7 November 2024. Dugaan plagiarisme ini ramai diperbincangkan setelah Peter membuka suara lewat media sosial mengenai dugaan plagiarisme terjadi pada 2019-2020 silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akhir 2019, Peter mengaku menemukan ada bab dari bukunya berjudul ‘Kuasa Ramalan’ yang dikutip secara masif dalam dua buku yang ditulis oleh tim penulis FIB UGM. Kedua buku yang diterbitkan oleh pemerintah daerah Madiun tersebut adalah "Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan Abad XIV hingga Awal Abad XXI" dan "Raden Rangga Prawiradirja III, Bupati Madiun, 1796-1811". Buku tersebut ditulis oleh lima dosen sejarah, yaitu Sri Margana, Agus Suwignyo, Baha’Uddin, Abdul Wahid, dan Uji Nugroho.
Pada Februari 2020, Kepustakaan Populer Gramedia selaku penerbit ‘Kuasa Ramalan’ melakukan mediasi antara Peter dengan tim UGM. Namun, kata Peter, mediasi tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Menurut dia, dalih tim UGM bahwa dua buku yang terlanjur beredar tersebut merupakan versi dummy tidak masuk akal. Pun, setelah mediasi itu dilangsungkan, Peter mengklaim tim penulis UGM tidak pernah meminta maaf secara resmi kepada dirinya atau KPG.
Dalam keterangan resminya, Dekan FIB UGM Setiadi mengatakan telah membentuk tim untuk mendalami tuduhan yang sudah ramai di media sosial. “Dekan FIB UGM membentuk tim untuk mendalami tuduhan itu dan hasilnya akan disampaikan dalam waktu secepatnya,” kata Setiadi dikutip dari laman UGM pada Senin, 4 November 2024.
Peter mengaku tidak masalah dengan pembentukan tim investigasi itu. “Apa yang akan mereka investigasi, saya tidak tahu,” kata dia. Menurut Peter, Setiadi turut hadir dalam mediasi pada Februari 2020.
Salah satu penulis, Sri Margana, membantah tuduhan plagiarisme yang dilayangkan Peter. “Masalah ini sudah diselesaikan oleh pihak KPG yang membentuk tim investigasi dan menyimpulkan karya kami clear dari tuduhan itu,” kata Margana melalui akun X @margana_s pada Ahad, 3 November 2024.