Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Operasi Damai Cartenz-2024 membenarkan adanya serangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, pada Rabu, 31 Juli 2024. Dalam insiden itu, satu warga sipil bernama Abdul Muzakir tewas. Dia merupakan sopir truk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Humas Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan saat ini pihaknya masih mengejar kelompok tersebut. “Kami masih melakukan pengejaran terhadap KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang kemarin membunuh sopir truk di Yahukimo,” kata dia ketika dihubungi, Jumat, 2 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait kondisi keamanan di Yahukimo sendiri, Bayu mengklaim situasi saat ini aman. Sebelumnya, Bayu sempat menjelaskan kronologi penyerangan tersebut. Abdul, kata Bayu, sempat mencoba menghindar dengan memutar balik dum truck miliknya, namun truk itu justru terperosok. Sopir, kernet, dan penumpang dikatakan sempat melarikan diri, namun Abdul tertembak.
Bayu mengatakan polisi telah menemukan jenazah Abdul dalam kondisi penuh luka. Yakni di luka lebar di leher, jari tangan putus, dan sayatan di paha. Sementara truk milik Abdul hangus terbakar. Saat ini, 13 penumpang yang berada pada bak truk bagian belakang belum ditemukan.
Menurut dia, ada enam OPM yang melakukan serangan. Satu di antaranya membawa membawa senjata api jenis SS2, sementara lainnya membawa senjata tajam jenis parang. Saat dikonfirmasi, Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, mengatakan akan lebih dulu mengecek informasi tersebut.
Sebagai informasi, Yahukimo merupakan salah-satu wilayah yang diumumkan OPM sebagai wilayah perang dengan Indonesia perihal upaya kemerdekaan Papua Barat. Saat ini wilayah tersebut masih merupakan wilayah kesatuan Republik Indonesia.
Selain Yahukimo, wilayah lain di Papua juga diumumkan OPM sebagai wilayah perang. Yakni: Sinak, Ilaga, Puncak, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Sorong. Akibat konflik berkepanjangan ini, sudah banyak warga sipil, OPM dan TNI-Polri yang menjadi korban.
JIHAN RISTIYANTI berkontribusi dalam artikel ini.