Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan untuk mempersingkat durasi khotbah dan salat Jumat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi hanya 15 menit mulai Jumat, 21 Juni 2024 hingga akhir musim panas tahun ini. Perubahan ini diumumkan oleh Syekh Abdul Rahman Al-Sudais, Kepala Kepresidenan Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Saudi Gazette, Syekh Al-Sudais mengapresiasi keluarnya arahan tersebut. Dia menilai kebijakan ini mencerminkan ketajaman Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman dalam memastikan kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan umat Islam yang beribadah di kedua masjid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini, kata Syekh Al-Sudais, menunjukkan kepedulian pimpinan Saudi dalam memfasilitasi pelaksanaan ibadah Jumat yang lebih sederhana dan mudah. Kebijakan ini juga untuk mencegah kesulitan bagi jemaah haji dan umrah serta jemaah yang melaksanakan salat Jumat di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Dalam keputusan pemerintah Saudi itu, dua khotbah Jumat dipersingkat menjadi 10 menit, dari sebelumnya 30 hingga 45 menit. Keputusan tersebut juga mencakup jeda antara azan pertama dan kedua yang hanya 10 menit.
Keputusan ini dikeluarkan untuk meringankan beban jemaah, mengingat suhu yang melonjak di kawasan kedua masjid suci tersebut belakangan ini. Kepadatan pengunjung di Makkah dan Madinah saat ini memang membuat banyak jemaah terpapar terik matahari langsung di saat suhu mencapai puncaknya pada siang hingga sore hari.
Saat musim haji yang baru saja seelsai, 562 orang meninggal saat menjalankan ibadah haji, terutama karena sengatan suhu yang mencapai 51 derajat Celcius. Klaster Kesehatan Madinah telah meluncurkan kampanye kesadaran untuk mendidik pengunjung Masjid Nabawi tentang stres panas pada Sabtu, 22 Juni 2024. Kampanye ini berfokus pada upaya menghindari sinar matahari langsung selama jam sibuk (pukul 10.00 hingga 16.00); mengenali dan mencegah stres panas; mengidentifikasi gejala sengatan panas; serta segera mencari pertolongan medis bila terpapar panas.
Menurut kantor berita Saudi, Saudi Press Agency, pada hari pertama kampanye Klaster Kesehatan Madinah telah membagikan 3.500 kantong es, 10.300 botol air, 4.850 payung, dan 3.297 alat kesehatan kepada 12.000 pengunjung. Mereka juga melengkapi beberapa fasilitas kesehatan kota dengan 32 tempat tidur untuk mengobati kasus stres panas dan kasus sengatan matahari.
Ucapan Selamat Para Kepala Negara
Meskipun demikian, menurut Saudi Gazette, para pemimpin negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) telah mengucapkan selamat kepada Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman atas kelancaran dan kesuksesan ibadah haji tahun ini. Ucapan selamat itu disampaikan antara lain oleh Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohammad bin Zayid Al-Nahyan, Emir Dubai Syekh Mohammad bin Rasyid Al Maktum, dan Wakil Presiden UEA Syekh Mansyur bin Zayid Al-Nahyan. Dalam kawat yang dikirimkan kepada Raja Salman, Syekh Mohammad bin Zayid Al-Nahyan mengucapkan selamat atas keberhasilan musim haji 2024 dan upaya pemerintah Saudi dalam memastikan jemaah haji dapat melakukan ibadah mereka dengan tenang dan aman.
Sultan Oman Haitham bin Tarik juga mengucapkan selamat kepada Raja Salman. Dalam kabelnya, Sultan memuji upaya besar Kerajaan Saudi dalam melayani para jemaah haji. Hal serupa juga disampaikan Emir Kuwait Syekh Mishal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Putra Mahkota Kuwait Syekh Sabah Khalid Al-Hamad Al-Sabah, dan Perdana Menteri Kuwait Syekh Ahmad Abdullah Al-Ahmad Al-Sabah.
Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani mengirim kabel ucapan selamat kepada Raja Salman atas keberhasilan musim haji kali ini. Wakil Emir Qatar Syekh Abdullah bin Hamad Al-Thani dan Perdana Menteri Qatar Syekh Mohammad bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani juga mengucapkan selamat. Ada pula ucapan selamat dari Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa dan Perdana Menteri Bahrain Pangeran Salman bin Hamad Al-Khalifa.