Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Boris Johnson Latihan Perang Bersama Tentara Ukraina Usai Putuskan Mundur

Beredar foto-foto PM Inggris Boris Johnson sedang latihan perang bersama tentara Ukraina.

26 Juli 2022 | 10.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi Yorkshire pekan lalu untuk menemui tentara Ukraina yang sedang dilatih di Inggris. Dalam foto-foto yang beredar, Boris Johnson sedang melemparkan granat dan menggunakan beberapa peralatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angkatan bersenjata Inggris melatih tentara Ukraina sebagai bagian dari dukungan yang diberikan setelah invasi Rusia. Boris Johnson, yang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri awal bulan ini, terlihat berbicara dengan pasukan Ukraina dan Inggris. Ia berpose dengan peralatan militer termasuk senapan mesin dan granat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto-foto itu diambil oleh fotografer pribadi Johnson yang didanai publik. Fotografer itu bekerja paruh waktu dengan gaji setara penuh waktu antara £ 100.000 hingga £ 104.999.

Saat diumumkan, pemerintah mengatakan skema pelatihan tentara Ukraina di Inggris akan mampu memproses 10.000 tentara setiap 120 hari. Inggris telah memberikan lebih dari £ 2,3 miliar bantuan militer ke Ukraina, termasuk senjata.

Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosialnya, Johnson mengatakan, "Saya telah bertemu dengan sekitar 400 tentara Ukraina yang ada di sini, dilatih oleh pasukan kami, bersiap-siap untuk pergi dan berperang di Ukraina. Itu adalah bagian dari komitmen besar yang kami buat untuk melatih pasukan Ukraina," ujarnya dilansir dari Sky News, Selasam 26 Juli 2022.

“Kami ingin melatih sekitar 10.000 tentara Ukraina selama empat bulan ke depan. Latihan itu berasal dari investasi yang kami buat untuk mendukung Ukraina dengan persenjataan, 6.900 senjata anti-tank, sekitar 120 kendaraan lapis baja dan banyak lagi, selain itu sistem peluncuran roket ganda yang bersama-sama dengan Amerika, Jerman, dan lainnya yang kami sediakan," ujarnya.

Johnson mengatakan dukungan negara-negara Barat itu diharapkan dapat membantu Ukraina menghadapi Rusia. "Saya tahu bahwa pada akhirnya, rakyat Ukraina akan berhasil, saya tahu bahwa pasukan Ukraina akan berhasil," katanya.

“Saya sangat bangga dengan peran yang dapat dimainkan Inggris sejauh ini. Namun pada akhirnya, ini berkat keberanian dan kepahlawanan pasukan Ukraina ini," ujarnya. 

Akhir pekan lalu, Boris Johnson dikritik karena merekam cuplikan gaya Top-Gun dalam jet tempur saat pertemuan COBRA menjelang gelombang panas. Suhu panas di Inggris mencapai rekor hingga menembus 40 derajat.

Usai menyatakan mundur bulan lalu, Inggris sedang bersiap memilih pengganti Boris Johnson sebagai perdana mennteri. Dua kandidat yang akan bersaing ketat adalah eks Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Luar Negeri Liz Truss.

Sejumlah skandal menjadi alasan di balik pengunduran diri PM Inggris Boris Johnson. Salah satunya adalah ia disebut melanggar penguncian pandemi Covid-19 dengan menghadiri pesta saat lockdown. Skandal terbaru adalah pemerintahan Johnson yang disebut mendukung anggota parlemen Chris Pincher yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap dua orang pria di klub malam. 

Baca: PM Inggris Boris Johnson Ucapkan Hasta La Vista, Ingin Kembali ke Politik?

SKY NEWS | REUTERS 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus