Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yakin Cina dapat menjadi “pemain kunci” dalam membantu mengakhiri perang Ukraina yang sedang berlangsung. Caranya dengan mengidentifikasi unsur-unsur perdamaian yang diperlukan.
“Saya yakin Cina dapat menjadi – mulai dari prinsip kedaulatan dan integritas teritorial yang selalu dijunjungnya – pemain kunci dalam membantu mengidentifikasi unsur-unsur perdamaian yang adil,” kata Meloni kepada wartawan dalam kunjungan lima harinya di Cina, seperti dikutip oleh Anadolu.
Komentar perdana menteri Italia itu menyusul pertemuannya dengan Presiden Cina Xi Jinping pada Senin, 29 Juli lalu di Beijing. Meski mengakui peran positif Cina, Meloni mengatakan dukungan ekonomi Beijing kepada Rusia merupakan area “gesekan besar”. Menurut angka resmi, perdagangan bilateral antara Rusia dan Cina meningkat menjadi sekitar US$240 miliar tahun lalu.
Puluhan ratus orang telah tewas dan terluka, sementara jutaan orang telah mengungsi dalam perang yang sudah memasuki tahun ketiga setelah Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina pada Februari 2022.
Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat telah mendesak Cina untuk membantu mengakhiri perang Ukraina dengan memengaruhi Moskow. Cina sejauh ini telah menolak untuk mengutuk Rusia atas invasinya di Ukraina, namun negara itu telah menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.
Meloni berjanji untuk “memulai kembali” hubungan dengan Beijing, dan kedua belah pihak menandatangani pakta berjangka waktu tiga tahun untuk menerapkan keputusan-keputusan lama dan baru. Mengenai ketegangan di Timur Tengah setelah serangan roket menghantam Dataran Tinggi Golan, Meloni mendesak Israel “untuk tidak jatuh ke dalam perangkap pembalasan”. Perdana menteri itu mengatakan dia “sangat khawatir” dengan situasi di Lebanon dan risiko eskalasi regional.
Ia mendesak komunitas internasional untuk “terus mengirimkan pesan moderasi”, sekaligus menambahkan pandangannya bahwa Cina dapat membantu dalam hal ini karena memiliki “hubungan yang kuat” dengan Iran dan Arab Saudi.
Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama Meloni dengan para pemimpin Cina, termasuk Perdana Menteri Li Qiang, sejak Italia menarik diri dari Belt and Road Initiative bernilai miliaran dolar yang didanai Beijing tahun lalu.
ANADOLU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini