Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perang Dingin merupakan persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. "Kompetisi” yang terjadi meliputi militer, penyebaran ideologi dan pengaruh, memberikan bantuan kepada negara klien, spionase, kampanye propaganda, perlombaan nuklir, hingga persaingan luar angkasa. Perang Dingin berakhir setelah Uni Soviet pecah pada 1991.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perang Dingin menyebabkan ketegangan tinggi yang memicu sejumlah konflik, salah satunya adalah perpecahan Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Mengutip History, pecahnya Jerman ditenggarai oleh perbedaan ideologi Amerika Serikat dan Uni Soviet. Uni Soviet ketika itu menolak usulan rekonstruksi Jerman pasca-perang. Pada akhirnya, Jerman Timur dikuasai Uni Soviet, sementara Jerman Barat berada di bawah Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perkembangannya kedua wilayah ini mengalami nasib yang berbeda. Di bawah dukungan Blok Barat yang liberal, Jerman Barat mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sementara itu, Jerman Timur di bawah pengaruh paham komunis Uni Soviet mengalami banyak krisis.
Keadaan tersebut memicu imigrasi besar-besaran dari Jerman Timur ke Jerman Barat. Walau tak sedikit imigran yang bisa dihentikan, namun banyak pula yang berhasil memasuki Jerman Barat. Hal ini mengakibatkan Jerman Timur dengan cepat kehilangan banyak sumber daya manusia.
Melansir buku The Berlin Wall: Division of a City’ oleh Thomas Flemming dan Hagen Koch, Pemerintah Jerman Timur pada 13 Agustus 1961 membangun tembok besar sebagai dinding pembatas antara wilayah Berlin bagian barat dengan Berlin bagian timur.
Blok Timur menyatakan bahwa Tembok Berlin dibangun untuk melindungi warganya dari berbagai pengaruh yang dapat memicu gerakan-gerakan besar sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Namun kenyataannya Tembok Berlin didirikan untuk mencegah perginya penduduk Jerman Timur ke wilayah Jerman Barat.
Hal ini membuat banyak orang menjadi sulit untuk pergi dari timur ke barat. Para tentara Jerman Timur akan memeriksa setiap orang sebelum diizinkan masuk atau pergi. Kecuali dalam keadaan khusus, orang dari Berlin Timur maupun Berlin Barat sangat jarang diizinkan melintasi perbatasan.
Setelah berdiri selama bertahun-tahun, akhirnya tembok ini diruntuhkan pada 1989 yang menjadi tanda segera berakhirnya Perang Dingin. Jerman Barat dan Jerman Timur pun akhirnya bersatu kembali pada 3 Oktober 1990. Tembok Berlin menjadi ikon Perang Dingin antara Blok Barat yang digawangi Amerika Serikat melawan Blok Timur di bawah komando Uni Soviet.
HATTA MUARABAGJA