Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mesir
Ikhwanul Masih Unggul
KEKUATAN politik terbesar di Mesir, Ikhwanul Muslimin, masih unggul dalam pemilihan anggota parlemen tahap pertama yang digelar pada akhir November lalu. Walau hasil resminya belum diumumkan, berdasarkan pantauan media massa, Ikhwanul Muslimin lewat partai politiknya, Partai Hurriyah Wal Adalah, menang di sejumlah tempat pemilihan.
Ikhwanul Muslimin terpantau menguasai beberapa distrik, di antaranya Kairo, Fayoum, Iskandariah, dan Asiut. Partai Hurriyah Wal Adalah, pemimpin Koalisi Demokrasi Demi Mesir, menempati urutan pertama, diikuti Koalisi Salafi, yang mencakup Partai An-Nur, Partai Al-Islah, Partai Al-Wasat, Partai Al-Isalah, dan Partai Al-Bina wat Tanmiyah, partai milik Jamaah Islamiyah.
Pemilihan anggota parlemen kali ini merupakan pemilihan demokratis pertama yang digelar setelah jatuhnya rezim Presiden Husni Mubarak, Februari tahun lalu. Walau masih diwarnai beberapa kekurangan, Ketua Komisi Pemilihan Umum Mesir, Abdel Moiz Ibrahim, menilai secara umum pelaksanaan pemilu berlangsung aman dan lancar.
Menurut Al-Jazeera, pemilihan kali ini merupakan bagian dari rencana militer Mesir untuk melakukan transisi kepemimpinan kepada sipil, yang diharapkan selesai pada Juli mendatang.
Singapura
Gaji Menteri di Singapura Dipotong Sepertiga
PEMERINTAH Singapura menerapkan keputusan ekstrem. Mereka memotong gaji para pejabat publiknya hingga 30 persen. Pemotongan dilakukan untuk meredam kemarahan publik atas terlalu tingginya gaji para pejabat tersebut.
Sebagai contoh, gaji Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan dikurangi sebanyak 36 persen menjadi US$ 1,69 juta per tahun. Namun nilai itu tetap merupakan pendapatan tertinggi di antara kepala negara di seluruh dunia. Gaji Lee empat kali lipat lebih besar dibanding Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mendapat sekitar US$ 400 ribu per tahun.
Singapura memiliki miliarder paling banyak di dunia. Menurut badan konsultasi Boston Consulting Group, sekitar 15,5 persen warganya memiliki aset paling tidak US$ 1 juta untuk diinvestasikan.
Meksiko
Perang Geng Narkotik di Penjara Meksiko
SEBANYAK 31 orang tewas dan 13 tahanan lainnya terluka dalam perang antargeng narkotik di penjara Santa Amalia, Kota Altamira, di sebelah utara Meksiko. Pisau dan senjata api rakitan ditemukan berserakan sesaat setelah bentrokan usai.
Kementerian Keamanan Publik mengatakan bentrokan pecah setelah salah satu geng narkotik menyerang geng lain di dalam blok yang berbeda di penjara yang berkapasitas 2.000 orang itu. Kerusuhan tersebut merupakan yang terburuk di negara itu selama 12 bulan terakhir.
Altamira yang terletak di negara bagian Tamaulipas, Meksiko, adalah kota yang dianggap strategis oleh kartel narkotik. Kota ini kerap dijadikan rute penyelundupan obat terlarang ke Amerika Serikat.
Lebih dari 40.000 orang Meksiko meninggal dalam berbagai tindak kejahatan yang berhubungan dengan obat terlarang sejak Desember 2006, ketika Presiden Felipe Calderon mulai mengerahkan pasukan untuk menumpas kartel-kartel tersebut.
Kongo
Milisi Rwanda Bantai Rakyat Kongo
SEKITAR 26 orang rakyat Kongo tewas dalam serangan yang dilakukan kelompok milisi Rwanda di bagian timur Republik Demokratik Kongo. Juru bicara militer Kongo, Sylvain Ekenge, menyebutkan seluruh korban tewas adalah masyarakat sipil dari sejumlah desa di bagian selatan Provinsi Kivu Selatan, Kongo.
Atas pembantaian keji itu, militer Kongo menyalahkan Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda (FDLR). Kelompok ini memiliki catatan penyerangan terhadap penduduk sipil Kongo. Salah satunya aksi pembakaran rumah di wilayah Shabunda di Kivu Selatan, Kongo, sesaat setelah perayaan tahun baru. "Penduduk diserang karena mendukung kelompok milisi lainnya," kata Kolonel Ekenge.
Kekerasan yang terjadi di Provinsi Kivu Selatan ini merupakan yang terparah dari sejumlah serangan yang dilakukan FDLR dalam beberapa bulan terakhir. Pasukan ini merupakan salah satu kelompok milisi yang aktif di wilayah timur Kongo selama lebih dari delapan tahun setelah berakhirnya perang sipil.
Amerika Serikat
Amerika Pangkas Jumlah Serdadu
ATAS pertimbangan penghematan anggaran, pemerintah Amerika Serikat memangkas jumlah serdadunya. Seperti berita yang dilansir BBC, pengumuman pengurangan tentara ini disampaikan langsung oleh Presiden Barack Obama, yang didampingi Menteri Pertahanan Leon Panetta, di Pentagon, Kamis pekan lalu.
Pemangkasan personel akan dilakukan terhadap angkatan darat dan laut Amerika selama 10 tahun mendatang sebanyak 10-15 persen. Targetnya, pada 2016, pasukan Amerika hanya akan terdiri atas 520 ribu orang.
Selain pengurangan serdadu, dalam 10 tahun ke depan, Amerika berencana memangkas anggaran Departemen Pertahanan hingga US$ 450 miliar. Sebagai langkah awal, dalam lima tahun ke depan saja, anggaran pertahanan mereka akan dikurangi hingga US$ 78 miliar.
Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan pemotongan anggaran ini sudah melalui perhitungan yang sangat matang. Bahkan Obama dilaporkan terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan yang digodok sejak September lalu itu.
Filipina
Longsor Filipina Telan 25 Jiwa
LONGSOR besar di sebuah pertambangan emas rakyat di Pantukan, Provinsi Compostela Valley, Pulau Mindanao, Filipina selatan, menewaskan sedikitnya 25 orang. Disampaikan media setempat, bencana itu juga diyakini menimbun 100 orang lain yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Bencana serupa pernah terjadi di daerah yang sama pada April tahun lalu dan menewaskan 14 orang. Kepala Pertahanan Sipil setempat, Benito Ramos, mengatakan longsor terjadi menyusul hujan lebat yang mengguyur kawasan itu dalam beberapa hari terakhir.
Aktivitas pertambangan emas rakyat yang tidak berizin dan serampangan di tebing-tebing gunung di Pantukan menyebabkan banyak kecelakaan kerja yang merenggut korban jiwa. Otoritas keamanan setempat mengaku sulit menertibkan pertambangan rakyat yang jumlahnya bisa mencapai ratusan dalam skala pertambangan yang kecil.
Sandy Indra Pratama (Al-Jazeera, AsiaOne, BBC, Reuters, Straits Times)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo