Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Republik memenangi mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada pemilu sela AS, Rabu, 16 November 2022. Partai Republik menyiapkan panggung selama dua tahun pemerintahan yang terpecah karena Partai Demokrat memegang kendali Senat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kemenangan itu, Partai Republik memiliki kekuatan untuk mengendalikan agenda Presiden Joe Biden serta meluncurkan penyelidikan yang berpotensi merusak politik terhadap pemerintahan dan keluarganya.
Kemenangan itu datang setelah menunggu lebih dari sepekan penghitungan suara. Partai Republik telah memenangi 218 kursi yang mereka butuhkan untuk mengendalikan DPR. Kemenangan di distrik Kongres ke-27 California membuat partai tersebut melewati perolehan suara yang dibutuhkan untuk menguasai DPR.
Pemimpin Partai Republik di DPR, Kevin McCarthy, memiliki tantangan besar karena dia akan membutuhkan kaukusnya yang bergolak untuk mempertahankan suara kritis, termasuk mendanai pemerintah dan militer pada saat mantan Presiden Donald Trump kembali mencalonkan diri menjadi presiden pada pemilu 2024.
"Orang Amerika siap untuk arah baru, dan Republikan di DPR siap mewujudkannya," kata McCarthy di Twitter.
Kekalahan itu menghilangkan sebagian kekuatan Biden di Washington, tetapi pada hari Rabu dia memberi selamat kepada McCarthy dan mengatakan akan bekerja keras untuk mencapai hasil.
"Rakyat Amerika ingin kami menyelesaikan sesuatu untuk mereka," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Demokrat akan terus memainkan peran utama dalam mendukung agenda Biden.
Demokrat telah didukung oleh penolakan pemilih terhadap serangkaian kandidat Republik sayap kanan, kebanyakan dari mereka adalah sekutu Trump, termasuk Mehmet Oz dan Doug Mastriano di Senat Pennsylvania, serta pemilihan gubernur masing-masing, dan Blake Masters dalam kontes Senat Arizona.
Meskipun "gelombang merah" yang diharapkan dari Republikan di DPR tidak tercapai, kaum konservatif tetap berpegang pada agenda mereka.
Sebagai pembalasan atas dua upaya pemakzulan oleh Demokrat terhadap Trump, mereka bersiap untuk menyelidiki Biden, pejabat pemerintahannya, dan urusan bisnis masa lalu putra Biden, Hunter, dengan China dan negara lain.
Di kancah internasional, Partai Republik dapat berusaha untuk menghentikan bantuan militer dan ekonomi Amerika ke Ukraina saat berperang melawan pasukan Rusia.
REUTERS