Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin merayakan hari nasional Rusia, Senin, 12 Juni 2023, dengan menyerukan kebanggaan patriotik rakyat Rusia pada apa yang disebutnya sebagai "masa sulit" bagi negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, berbicara pada upacara pemberian penghargaan mewah di Kremlin, Putin tidak memberikan komentar langsung mengenai perkembangan terbaru di Ukraina, di mana pasukan Kyiv telah melancarkan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu dan telah merebut kembali beberapa desa di wilayah timur Donetsk selama beberapa hari terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari libur umum ini menandai hal yang tak terpisahkan dari sejarah kita yang berusia berabad-abad, kebesaran dan kemuliaan tanah air," kata Putin kepada para petinggi yang hadir.
"Hari ini, di saat yang sulit bagi Rusia, (perasaan patriotisme dan kebanggaan) semakin mempersatukan masyarakat kita... (dan) berfungsi sebagai dukungan yang dapat diandalkan untuk para pahlawan kita yang mengambil bagian dalam operasi militer khusus (di Ukraina)," kata Putin.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis video untuk hari nasional, Senin, yang menampilkan pemandangan danau Rusia, hutan dan gereja dan ikon Ortodoks, bersama dengan klip tentara yang mengungkapkan cinta untuk negara mereka.
"Saya orang Rusia, terima kasih Tuhan, saya orang Rusia, saya sangat beruntung," kata seseorang.
"Rusia seperti benteng di atas jurang, ia telah berdiri dan akan tetap berdiri," kata yang lain.
Pada hari ini, 1991, parlemen Rusia secara resmi mendeklarasikan kedaulatan Rusia dari Uni Soviet. Uni Soviet secara resmi dibubarkan pada Desember tahun itu dan hari libur 12 Juni ditetapkan pada 1992.
Mantan presiden Dmitry Medvedev memposting gambar tiruan di saluran Telegramnya tentang bendera tiga warna putih, biru dan merah Rusia yang berkibar di atas alun-alun pusat Kyiv, Maidan, dengan pesan yang mengatakan bahwa lapangan itu akan segera berganti nama menjadi "Lapangan Rusia".
Oleg Osipov, seorang pembantu Medvedev, yang sekarang menjadi wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia, mengutip pernyataan mantan presiden yang mengatakan "Kyiv adalah target langsung kami. Kota itu adalah kota Rusia dan akan kembali ke rumah. Kami tidak akan beristirahat sampai kami merebutnya kembali. Selamat berlibur!"
REUTERS
Pilihan Editor: Miliarder Berlusconi Membawa Parodi Absurd ke Politik Italia