Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengkhotbah Zakir Naik, yang menjadi buron Kepolisian India, akan kembali ke Malaysia setelah menghadiri beberapa program keagamaan di Oman, kata pengacaranya Akberdin Abdul Kader.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dia pasti akan segera kembali dari Oman setelah menyelesaikan semua program di sana,” kata Akberdin kepada Harian Metro, Senin, 27 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Akberdin mengatakan dia tidak bisa merinci kapan kedatangan ulama terkenal asal India ini karena masalah keselamatan kliennya. Jumat lalu, Akberdin membantah kabar bahwa Naik ditangkap di Oman dan dideportasi ke India.
Sebelumnya beredar kabar, India akan minta Naik diekstradisi kepada pemerintah Oman. Ia dituduh mendanai terorisme sehingga menjadi buron.
Kementerian Luar Negeri India Jumat lalu mengatakan bahwa mereka akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membawa kembali Naik dan membuatnya diadili di India.
"Zakir Naik adalah tersangka dalam banyak kasus di India. Dia adalah buronan pengadilan. Kami telah membawa masalah ini ke pemerintah Oman dan otoritasnya," kata juru bicara Kemenlu India Arindam Bagchi seperti dikutip Indiatoday, Jumat.
Namun menurut Akberdin, seperti dikutip FMT, Zakir menghadiri resepsi kenegaraan di ibukota Oman, Muscat. “Dia mengirim SMS kepada saya untuk mengatakan bahwa dia aman dan tinggal di hotel,” kata Akberdin.
Naik juga mengatakan kepadanya bahwa berita tentang dugaan penangkapannya tidak lebih dari “berita palsu” oleh media yang dikontrol pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi.
Naik memiliki tempat tinggal permanen di Malaysia dan tinggal di Putrajaya.
Dia dicari untuk diinterogasi di India atas dugaan pencucian uang dan kegiatan melanggar hukum lainnya.
Zakir Naik tiba di Oman sebagai "tamu negara". Pengkhotbah kontroversial itu akan menyampaikan ceramah pertamanya tentang "Al-Qur'an adalah Kebutuhan Global" di negara tersebut.
Menurut Indiantoday, Zakir Naik menghadapi tuduhan menyebarkan kebencian dan juga terlibat dalam kasus pencucian uang. Pidato pengkhotbah ini sering dianggap tidak menyenangkan karena dia memuji teroris terkenal yang mempromosikan konversi dan terorisme.
Zakir Naik melarikan diri dari India pada tahun 2016 dan pindah ke Malaysia. Pemerintah India menyatakan Yayasan Penelitian Islam miliknya melanggar hukum pada 2022.
Pemerintah India bahkan menghentikan salurannya, Peace TV, karena dianggap menyebarkan propaganda kebencian.
FMT | HARIAN METRO | INDIANTODAY
Pilihan editor Rusia Bombardir Avdiivka, Ukraina: Kota seperti Film Kiamat