Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina harus melakukan apa pun untuk memastikan perang dengan Rusia berakhir tahun depan melalui diplomasi. Zelensky berkomentar pada saat yang menentukan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dan kemenangan besar Rusia di medan perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Zelensky mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak tertarik untuk menyetujui kesepakatan damai, dan berpendapat bahwa akan lebih mudah bagi Moskow untuk duduk dan berbicara sambil terus berperang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari pihak kami, kami harus melakukan segalanya agar perang ini berakhir tahun depan, berakhir melalui cara-cara diplomatik," kata Zelensky dalam sebuah wawancara radio Ukraina yang disiarkan pada hari Sabtu.
Duta Besar Moskow untuk PBB di Jenewa mengatakan pada Kamis bahwa Rusia akan terbuka untuk negosiasi untuk mengakhiri perang jika diprakarsai oleh Trump, meskipun ia menambahkan bahwa ini harus mengakui "realitas di lapangan".
Moskow menggunakan frasa ini untuk mengartikan bahwa Ukraina harus menyerahkan empat wilayah yang telah diduduki sebagian oleh pasukan Rusia dan diklaim oleh Rusia secara keseluruhan.
Zelensky telah berulang kali mengatakan sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022 bahwa perdamaian tidak dapat dibangun sampai semua pasukan Rusia diusir dan semua wilayah yang direbut Moskow, termasuk Krimea, dikembalikan.
Namun, kembalinya Ukraina ke perbatasan 1991 yang diakui secara internasional tidak disebutkan dalam "rencana kemenangan" presiden yang ia sampaikan secara terbuka bulan lalu.
Zelensky mengatakan bahwa perang kemungkinan akan berakhir lebih cepat di bawah kepemimpinan Trump, yang sering mengatakan selama masa kampanyenya bahwa ia akan segera mengakhiri konflik tersebut, tanpa memberikan penjelasan secara spesifik.
Zelensky mengatakan bahwa hukum AS mencegahnya untuk bertemu dengan Trump sebelum pelantikannya pada 20 Januari.
"Kami akan melakukan semua yang tergantung pada kami (untuk memastikan pertemuan). Kami mengadakan pertemuan yang sangat baik pada bulan September," kata Zelensky, seraya menambahkan bahwa ia sendiri yang akan berbicara dengan Trump, bukan dengan utusan atau penasihatnya.
Situasi di Ukraina Timur
Zelensky mengakui bahwa situasi di Ukraina timur sedang sulit dan Rusia membuat kemajuan.
Pasukan Moskow saat ini sedang menggempur Kurakhove, yang memiliki pembangkit listrik tenaga panas dan hanya berjarak 7 km dari Pokrovsk, sebuah kota besar yang selama perang menjadi salah satu pusat logistik Ukraina.
Di medan perang Ukraina timur, Rusia kini maju dengan laju tercepat sejak awal perang pada 2022.
Zelensky mengatakan bahwa situasi ini sulit karena beberapa alasan, salah satunya adalah penundaan hingga satu tahun dalam melengkapi brigade, sebagian karena penundaan berbulan-bulan oleh Kongres AS pada musim dingin lalu dalam menyetujui bantuan untuk Ukraina.
Namun, ia mengatakan bahwa beberapa brigade ini sekarang akan memasuki medan perang.
"Untuk menghentikan tentara Rusia, pasukan cadangan baru, yang dilengkapi dengan peralatan yang sudah lama kami tunggu-tunggu, sekarang akan tiba," katanya.
Ukraina telah berusaha untuk meningkatkan produksi senjatanya sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada sekutu. Zelensky mengatakan bahwa Ukraina kini sedang membuat empat rudal yang berbeda, yang menurutnya saat ini sedang dalam tahap uji coba.
REUTERS