Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orangutan merupakan salah satu hewan primata yang hidup di hutan tropis. Dengan kepandaian mereka dalam beradaptasi dan kebijaksanaan alamiah yang mereka miliki, orangutan memainkan peran penting dalam ekosistem hutan dan menjadi ikon konservasi yang tak terbantahkan.
Penelitian ekstensif dan uji laboratorium dalam beberapa dekade terakhir mengungkapkan bahwa orangutan adalah spesies yang sangat cerdas karena kemampuannya menggunakan berbagai peralatan dan membangun sarang tidur yang rumit dari dahan dan dedaunan. Seperti yang dilansir dari Earth.Org, Orangutan dinobatkan sebagai hewan paling cerdas di dunia dalam sebuah penelitian yang menempatkan mereka bahkan di atas simpanse dan gorila.
1. DNA sangat mirip dengan manusia
Dilansir dari New Scientist, Orangutan adalah kera besar yang memiliki hampir 97 persen DNA yang sama dengan manusia, sehingga menjadikan mereka salah satu kerabat terdekat kita. Kata “orang-hutan” secara harfiah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai “manusia hutan.” Mereka juga menghabiskan 80 persen waktunya di pohon, mulai dari memanjat, bepergian, dan membangun sarang tidur di pohon.
2. Kedekatan antar individu dengan induknya
Keturunan orangutan terkadang digendong hingga berusia 5 tahun dan diberi ASI hingga berusia 8 tahun. Bahkan ketika orangutan muda sudah terlalu tua untuk digendong dan diberi makan oleh induknya, mereka mungkin masih berada di dekatnya, bepergian bersamanya, makan, dan beristirahat di pohon yang sama, hingga mereka berusia sekitar 10 tahun.
Setelah mereka mandiri, mereka akan sendirian atau ditemani orangutan lain yang belum dewasa. Dalam kasus perempuan, mereka sering kali kembali ke ibunya untuk “mengunjungi” sampai mereka berusia sekitar 15-16 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa orangutan Kalimantan mungkin “tumbuh” lebih cepat dibandingkan orangutan sumatera dan bisa mandiri dari induknya pada usia yang lebih dini.
3. Memiliki anatomi tubuh yang hampir sempurna
Dilansir dari national geographic, tangan orangutan memiliki empat jari yang panjang namun ibu jari yang berlawanan jauh lebih pendek untuk memegang erat dahan saat mereka berjalan tinggi di pepohonan. Konfigurasi jari-jari yang beristirahat melengkung, menciptakan pegangan kait suspensori. Dengan tidak adanya ibu jari, jari-jari orangutan dapat menggenggam benda dengan diameter kecil dengan aman dengan menyandarkan bagian atas jari pada bagian dalam telapak tangan, sehingga menciptakan genggaman terkunci ganda.
4. Dapat beradaptasi dengan lingkungan di sekitar
Kaki mereka memiliki empat jari kaki yang panjang dan jempol kaki yang saling berhadapan, sehingga memberikan mereka ketangkasan seperti tangan. Sendi pinggul juga memungkinkan kaki mereka berputar seperti lengan dan bahu. Orangutan bergerak melalui pepohonan dengan cara memanjat vertikal dan melayang. Dibandingkan dengan kera besar lainnya, mereka jarang turun ke tanah yang lebih rumit. Berbeda dengan gorila dan simpanse, orangutan bukanlah orang yang berjalan dengan buku jari, melainkan menekuk jari dan berjalan dengan menggunakan sisi tangan dan kaki.
5. Beberapa spesies orangutan hampir punah
Beberapa spesies orangutan dianggap sangat terancam punah. Aktivitas manusia telah menyebabkan penurunan populasi dan wilayah jelajah yang parah. Ancaman terhadap populasi orangutan liar mencakup perburuan liar (untuk diambil dagingnya dan pembalasan atas konsumsi tanaman), perusakan habitat dan penggundulan hutan (untuk budidaya kelapa sawit dan penebangan kayu), dan perdagangan hewan peliharaan ilegal. Beberapa organisasi konservasi dan rehabilitasi berdedikasi terhadap kelangsungan hidup orangutan di alam liar.
Pilihan Editor: Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning Bikin Peneliti Penasaran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini