Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, masih ada kebocoran suara di masing-masing pasangan calon (paslon) pada pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Tengah (Jateng).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun paslon yang berkontestasi di Pilkada Jateng adalah paslon nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dan paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andika-Hendi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sementara Luthfi-Yasin diusung oleh Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus.
Burhan, sapaan Burhanuddin, mengatakan, pemilih dari basis partai politik di KIM Plus masih bocor ke paslon lawan, yakni Andika-Hendi yang diusung PDIP.
"Kalau lihat hasil pileg, kekuatan partai pengusung Luthfi-Yasin itu 72 persen. Harusnya kalau linear dapat (elektabilitas) 72 persen," katanya dalam rilis survei secara daring pada Ahad, 17 November 2024.
Hasil riset terbaru Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Luthfi-Yasin mencapai 47,19 persen. Sedangkan elektabilitas Andika-Hendi mencapai 43,46 persen. Hanya terpaut 3,7 persen.
Meski unggul elektabilitas dari Andika-Hendi, kata Burhan, temuan survei menunjukkan partai-partai politik pengusung Luthfi-Yasin belum solid. Dia mengatakan, para kader partai pengusung Luthfi-Yasin belum terkonsolidasi untuk kompak memilih paslon nomor urut 2 itu.
Temuan ini, katanya, bisa menjadi kritik bagi partai pengusung Luthfi-Yasin. Sebab, kata Burhan, Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden ke-7 RI Joko Widodo telah jor-joran memberikan dukungan kepada Luthfi-Yasin.
"Masa partai pendukung masih leha-leha. Beberapa partai KIM Plus bocornya di atas 30 persen," ucapnya.
Berdasarkan survei Indikator, setidaknya ada lima partai dari KIM Plus yang mengalami kebocoran suara ke pesaingnya hingga di atas 30 persen. Mereka di antaranya ialah Partai Gerindra, dengan pemilih dari basis partai pimpinan Prabowo yang mendukung Andika-Hendi mencapai 36,6 persen.
Empat partai lain yang menunjukkan kondisi serupa, yakni Partai Golkar dengan 35,7 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 34,2 persen, Partai Demokrat 40,4 persen, dan Partai NasDem 39,0 persen.
Andika-Hendi juga alami kebocoran suara
Paslon nomor urut 1, Andika-Hendi, yang diusung oleh PDIP juga terpantau mengalami kebocoran suara. Sebanyak 25,9 persen basis pemilih dari partai banteng itu memilih Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng.
Peneliti utama Indikator, Hendro Prasetyo, menilai angka itu menunjukkan pemilih dari basis PDIP masih solid mendukung paslon yang diusung. Namun, katanya, belum cukup ideal lantaran seperempat pemilih dari PDIP beralih ke Luthfi-Yasin.
Sebanyak 3.500 masyarakat Jateng berusia lebih dari 17 tahun menjadi responden survei ini. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden yang terpilih diwawancarai secara tatap muka. Indikator Politik Indonesia juga melakukan kontrol kualitas terhadap hasil wawancara secara acak sebesar 20 persen dari total sampel. Survei dilakukan pada 7 hingga 13 November 2024.