Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara-Negara Kepulauan dan Negara Pulau (KTT AIS Forum), Rabu, 11, Oktober 2023. Dalam persamuhan tersebut ia menyinggung soal 'Spirit Bandung' dan solidaritas negara-negara berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi telah melaksanakan bilateral dengan Premier Niue Dalton Emani Makamau Tagelagi, Perdana Menteri Sao Tome dan Principe Patrice Emery Trovoada, dan Perdana Menteri Tuvalu Kausea Natano, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia memang memiliki komitmen yang kuat untuk memperkokoh solidaritas dan kerja sama global south sesuai dengan ‘Spirit Bandung’ 1955,” kata Jokowi usai bilateral dengan PM Sao Tome dan Principe, dikutip keterangan tertulis biro pers Kamis 12 Oktober 2023.
'Spirit Bandung' merujuk pada nilai-nilai Konferensi Asia Afrika pada 1955, yang bertujuan mempromosikan perdamaian dunia dan kerja sama antarnegara, serta kebebasan dari kolonialisme dan imperialisme. Lima negara pemrakasa dan sekaligus anggota organizing committee KAA adalah Indonesia, India, Pakistan, Myanmar, dan Srilangka.
KTT AIS Forum edisi pertama ini dihadir oleh Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao dan Presiden Micronesia Wesley Simina. Fiji dan Tonga diwakili oleh Deputi Perdana Menteri, sementara Maladewa, Marshall Islands, Palau, Seychelles, Singapura, Solomon Islands, Sri Lanka, dan Papua Nugini dihadiri oleh para menterinya.
Jokowi, dalam pertemuan bilateral juga mengatakan, penguatan kerja sama merupakan hal yang penting sebagai satu keluarga Pasifik dalam menghadapi tantangan. Menurutnya, kerja sama tersebut harus dilandasi spirit kolaborasi dan saling menghormati.
“Termasuk kedaulatan dan integritas wilayah yang sangat penting untuk mewujudkan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” kata Jokowi dalam pertemuan dengan PM Tuvalu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers pada Rabu, 11 Oktober 2023, mengatakan, Deklarasi Bersama KTT AIS Forum membuahkan empat prioritas kerja sama ke depan.
Pertama, adalah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu, yang kedua, terdapat prioritas kerja sama untuk ekonomi biru dan eco-tourism. “Prioritas ketiga adalah mengenai sampah laut, marine and coastal plastic debris. Yang keempat adalah tata kelola maritim atau good marine governance,” kata menteri luar negeri.
DANIEL A. FAJRI