Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Materi pendidikan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) ditambahkan dengan materi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Apa itu materi ABS-SBK?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari langgam.id mitra Teras.id, materi ABS-SBK masuk dalam muatan lokal yang ditujukan untuk pelajar SD dan SMP. Adanya penambahan materi ABS-SBK ini diketahui melalui postingan di akun Instagram Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam postingannya tersebut, Erman mengungkapkan materi ABS-SBK diberikan langsung oleh tokoh adat, niniak mamak, bundo kanduang dan cadiak pandai.
"Para pemuka adat dan agama itu langsung menjadi guru tamu bagi para pelajar. Hal ini ditujukan agar ilmu adat didapat langsung dari narasumber yang kompeten di bidangnya," tulis Erman dalam akun Instagram @ermansafar.
Diharapkan dengan adanya materi ABS-SBK, para pelajar dibekali ilmu agama dan ilmu adat istiadat dari dini. Sehingga menjadi dasar bagi para pelajar untuk menghadapi masa depan di era perkembangan teknologi.
Lantas apa itu materi pendidikan ABS-SBK?
Sebelum itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah memberikan edukasi mengenai falsafah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) kepada 100 generasi muda dari kalangan siswa SMAN 1, SMAN 2 dan SMAN 3 Padang di Masjid Fauzul Azim, SMAN 1 Padang, pada Senin, 29 Agustus 2022.
Seperti dikutip dari laman diskominfotik.sumbarprov.go.id, Mahyeldi mengungkapkan pemahaman tentang Undang-undang Sumatera Barat Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumbar. Menurut gubernur, kearifan lokal, budaya dan falsafah ABS SBK mendasari kegiatan di pemerintah daerah dan masyarakat Minangkabau.
“ABS-SBK adalah pemersatu umat bagi masyarakat sumbar, adat kita disendikan dengan agama dan kitabullah. Satu sama lain saling kuat menguatkan,” ujar Gubernur Sumbar.
Menurutnya, terwujudnya falsafah ABS SBK membutuhkan komitmen dan kesepakatan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya tidak mungkin budaya dan istiadat akan lahir tanpa adanya komitmen dan kesepakatan bersama.
Dikutip dari jurnal tentang Nilai-nilai Filosofis ABS-SBK di Minangkabau oleh Yelmi Eri Fardius, Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) adalah kerangka pandangan hidup (way of live) masyarakat Minangkabau secara kultural dan Sumatera Barat secara provinsial yang bersayap hubungan horizontal sesama manusia, serta hubungan vertikal dengan Allah SWT (hablumminannas dan hablumminallah).
Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) merupakan sebuah pakem yang mengatur kehidupan masyarakat Minangkabau. ABS-SBK bertujuan untuk memperjelas kembali jati diri etnis Minangkabau sebagai sumber harapan dan kekuatan yang mampu menggerakkan ruang lingkup kehidupan.
Penerapan ABS-SBK merupakan kolaborasi antara adat dan agama yang diaplikan dalam kehidupan sosial budaya Minangkabau. ABS-SBK menjadi pemersatu umat bagi masyarakat Sumbar, adat disendikan dengan agama dan kitabullah yang satu sama lain saling menguatkan.
Pilihan Editor: Tempo Witness dan Liputan Pendidikan yang Berdampak