Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GUBERNUR Jawa Barat ini mendapat Special Diaspora Award dari British Chamber of Commerce in Indonesia. Emil—sapaan Ridwan Kamil—memperoleh penghargaan dari kamar dagang Inggris itu karena dianggap aktif mempromosikan potensi Jawa Barat di forum-forum internasional, khususnya kepada publik Inggris. Penghargaan ini diberikan dalam acara perayaan 40 tahun dukungan British Chamber of Commerce untuk anggotanya di Indonesia yang berlangsung di Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019.
MENINGGAL
Mestika Zed
Mestika Zed/www.unp.ac.id
SEJARAWAN asal Minang ini meninggal pada Ahad, 1 September 2019, pukul 08.26 di Rumah Sakit Umum Pusat Dr M. Djamil, Padang. Mestika mengeluh sesak napas pada pagi hari sebelum dibawa ke rumah sakit dan mengembuskan napas terakhir di sana pada usia 63 tahun. Sejarawan kelahiran Batu Hampar, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, ini aktif meneliti dan menulis terutama untuk meluruskan sejarah di Sumatera Barat. Sebelumnya, ia dinobatkan sebagai tokoh antikorupsi Indonesia bersama Saldi Isra. Jenazah profesor Universitas Negeri Padang tersebut disemayamkan di kampus dan dimakamkan di kampung halamannya di Batu Hampar.
Amarzan Loebis
Amarzan Loebis/dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
PENYAIR asal Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara, ini meninggal pada usia 78 tahun di rumahnya di Cikarang, Jawa Barat, setelah hampir dua tahun menderita stroke. Pada usia 23 tahun, ia mengelola halaman kebudayaan Harian Rakjat Minggu, yang berafiliasi kepada Partai Komunis Indonesia. Karena itu, setelah huru-hara politik pembunuhan tujuh jenderal Angkatan Darat pada 30 September 1965, Amarzan ditangkap, lalu dibuang ke Pulau Buru tanpa diadili.
Selama delapan tahun Amarzan hidup di “Gulag” Orde Baru itu bersama sekitar 12 ribu tahanan politik lain hingga bebas pada 1979. Amarzan lalu bekerja di Tempo hingga wafat. Ketika majalah ini dibredel sepanjang 1994-1998, Amarzan ikut rombongan ke majalah Gatra. Ia kembali pada 2003 dan mengampu kelas jurnalistik tiap Selasa. Ia mengajari wartawan muda menulis dan merumuskan konsep jurnalisme yang lurus.
Menurut penyair Goenawan Mohamad, penanda tangan Manifes Kebudayaan yang berseteru dengan seniman Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dalam merumuskan arah kebudayaan Indonesia pada 1960-an, Amarzan penyair yang berbeda dengan penyair Lekra lain yang menganggungkan “realisme sosialis”. Amarzan tak segan mengeksplorasi renungan personal yang sublim. Revolusi dan ideologi sayup sebagai latar belakang dalam sajak-sajaknya. Sarjana sastra Indonesia asal Australia, Keith Foulcher, menyebut Amarzan sebagai penyair Lekra paling menonjol.
KUTIPAN
“Percuma simpan bangkai dalam kamar, pasti tercium orang lain.”
John Siffy Mirin
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal Papua, John Siffy Mirin, menilai pemutusan jaringan Internet dengan alasan mencegah informasi keluar dari Papua tak patut dilakukan pemerintah, 4 September 2019.
“Presiden Jokowi pemberi harapan palsu.”
Arif Maulana
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Arif Maulana kecewa terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang terburu-buru menyerahkan sepuluh nama calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi bermasalah kepada Dewan Perwakilan Rakyat, 4 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo