Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rabiul Awal menjadi salah satu bulan istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia yang memiliki berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam urutan setelah bulan Muharram dan bulan Safar dalam kalender Hijriah. Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Rabiul Awal dianggap bulan di mana tumbuh bunga-bunga dan turunnya hujan di padang pasir. Bulan ini juha dianggap istimewa oleh umat Islam di seluruh dunia. Pasalnya, Rabiul Awal menjadi penanda penting dari periode kehidupan Rasulullah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, apa saja peristiwa penting yang terjadi pada Rabiul Awal?
1. Bulan Kelahiran Rasulullah
Rabiul Awal biasa disebut bulan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mana dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia, bulan ini identik dengan perayaan Maulid Nabi, atau momen peringatan hari lahir Nabi Muhammad. Rasulullah lahir pada 12 bulan Rabiul Awal tahun Gajah, bertepatan dengan tahun 571 Masehi, di kota Mekkah Al-Mukarramah. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dari Kabillah Bani Zuhrah al-Quraisyiyah. Lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya Abdullah, meninggal dunia tiga bulan setelah menikahi Aminah.
Informasi mengenai waktu kelahiran Nabi Muhammad ini disandarkan pada keterangan dari sejumlah hadis. Salah satunya yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas. "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
2. Bulan Hijrah
Peristiwa penting yang kedua adalah hijrahnya Rasulullah dari kota Makkah menuju kota Madinah pada Senin, 12 Rabiul Awal tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi. Hijrah merupakan titik awal perkembangan agama Islam yang kemudian menjadi masa awal kejayaan Islam. Hijrah juga menandai awal penyebaran ajaran Islam yang lebih luas dan kemerdekaan beribadah bagi umat muslim.
Dikutip dari NU Online Jombang, peristiwa ini terjadi 13 tahun setelah beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul, dan setelah beliau menetap di Makkah selama 53 tahun untuk menanam keadilan, menanam kebenaran, menanam kebahagiaan dan menanam rasa kasih sayang dengan sesama manusia.
Dalam mengemban tugas kenabian tersebut, tidak sedikit Rasulullah mengalami berbagai macam hambatan dan ancaman. Bahkan Rasulullah mendapat ancaman pembunuhan, jika tidak menghentikan risalah dakwahnya dalam mengajak umat manusia memeluk agama Islam yang sempurna dan diridlai Allah SWT. Semua hambatan dan ancaman tersebut Rasulullah hadapi dengan keteguhan, kesabaran, serta kepercayaan diri yang mendalam atas datangnya pertolongan Allah SWT.
3. Bulan Wafatnya Rasulullah
Selain menjadi bulan lahirnya Rasulullah, Rabiul Awal juga menjadi bulan sedih karena di bulan tersebut Rasulullah SAW wafat. Dalam sirah nabawi, Rasulullah SAW wafat pada Senin 12 Rabiul Awal 11 Hijriah atau bertepatan dengan 8 Juni 632 Masehi.
Rasulullah wafat pada usia 63 tahun di Madinah. Isyarat akan wafatnya Nabi Muhammad SAW itu sebagaimana disebutkan dalam Al Quran dan hadis memiliki hikmah yakni agar menyiapkan mental para sahabat sekaligus alih generasi dari masa kenabian ke masa tanpa nabi.
Dua bulan sebelum wafat, Rasulullah berhaji atau Haji Wada bersama lebih dari 100 ribu kaum Muslimin. Di Jabal ‘Arafat, Rasulullah menyampaikan khutbah monumental di hadapan mereka yang dianggap sebagai dasar dari ajaran Islam. Tidak mengherankan, karena dalam khutbah ini nabi telah menjelaskan perihal undang-undang Islam.
Wafatnya Rasulullah SAW merupakan peristiwa yang sangat bersejarah dalam Islam dan mengingatkan umat Islam untuk selalu menjalankan dan menjaga nilai-nilai Islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW.