Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

1 Mei 2024 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan di New York mengumumkan bahwa mereka telah mengembalikan 30 barang antik bersejarah ke Kamboja dan Indonesia pada Jumat, 26 April 2024. Sebelumnya, barang antk bersejarah itu telah dirampok, dijual secara ilegal, atau ditransfer oleh jaringan pedagang dan penyelundup Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antara barang-barang antik yang dikembalikan dari Indonesia adalah batu relief yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg, nilai total barang-barang antik tersebut mencapai US$ 3 juta. Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa 27 barang telah dikembalikan ke Phnom Penh dan tiga barang lainnya dikembalikan ke Jakarta dalam dua upacara repatriasi terbaru.

Barang-barang yang dikembalikan ke Kamboja termasuk perunggu dewa Hindu Siwa dan sebuah batu relief yang menggambarkan dua patung kerajaan.

Bragg menuduh Subhash Kapoor, seorang pedagang seni India-Amerika, dan Nancy Wiener dari Amerika melakukan perdagangan ilegal barang antik. Kapoor, yang diduga mengoperasikan jaringan penyelundupan barang antik di Asia Tenggara untuk dijual di galerinya di Manhattan, telah menjadi target investigasi peradilan AS yang dikenal sebagai "Hidden Idol" selama lebih dari sepuluh tahun.

Kapoor ditangkap di Jerman pada 2011 dan kemudian diekstradisi ke India, di mana ia dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun pada November 2022 setelah diadili. Meskipun dituduh oleh AS atas konspirasi perdagangan karya seni curian, Kapoor membantah tuduhan tersebut. Bragg mengatakan bahwa penyelidikan terhadap jaringan penyelundupan barang antik Asia Tenggara masih terus dilakukan.

Wiener, yang merupakan bagian dari keluarga mendiang miliarder AS, telah setuju untuk mengembalikan artefak Kamboja yang dijarah. Pada 2021, Wiener juga telah dihukum karena terlibat dalam perdagangan karya seni curian setelah mencoba menjual perunggu Dewa Siwa, yang kemudian disumbangkan ke Museum Seni Denver pada 2007.

Selama masa jabatan Bragg, Unit Perdagangan Barang Antik telah berhasil menemukan hampir 1.200 barang yang dicuri dari lebih dari 25 negara dengan nilai total lebih dari US$ 250 juta. New York telah menjadi pusat perdagangan manusia, dan beberapa karya seni telah disita dari museum-museum, termasuk Metropolitan Museum of Art, serta dari kolektor-kolektor dalam beberapa tahun terakhir.

Pengertian Artefak

Dilansir dari udayananetworking, artefak merupakan benda tinggalan manusia masa lampau yang dapat dipindahkan ke beberapa tempat tanpa merusak media fisiknya.

Secara fungsi dan jenis pemakaiannya, artefak dibagi ke dalam tiga jenis: ideofak, sosiofak, dan teknofak.

  1. Ideofak merujuk pada artefak yang terkait dengan konsepsi yang bersifat keagamaan, supernatural, ide, atau abstrak. Contohnya mencakup benda-benda pusaka, patung dewa, perlengkapan upacara, dan sebagainya.

  2. Sosiofak adalah artefak yang terkait dengan aspek sosial dan kehidupan masyarakat. Contohnya meliputi sarkofagus, prasasti, singgasana, pakaian adat, dan perhiasan kepala suku.

  3. Teknofak mengacu pada artefak yang terkait dengan teknologi untuk mencari makanan dan mempertahankan kehidupan. Contohnya termasuk alat berburu, alat pertanian, sistem keamanan, peralatan rumah tangga, dan sebagainya.

ANANDA BINTANG I  DEWI RINA CAHYANI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus