Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, San Francisco - Para astronom di Las Cumbres Observatory, California, menemukan supernova yang diberi nama iPTF14hls. Supernova ini telah bersinar bertahun-tahun dan meledak beberapa kali dalam 50 tahun, namun masih bertahan jauh dari umur yang diperkirakan.
Baca: Misteri Supernova Terungkap: Terjadinya Seperti Kriminal!
Penelitian ledakan bintang yang aneh ini dijelaskan dalam Jurnal Nature, di mana siklus ledakan bintang ini berbeda dengan konsep dan pemahaman para ilmuwan selama ini.
"Supernova ini menentang semua penjelasan yang kita miliki. Tidak ada model atau teori yang bisa menjelaskan hal ini sepenuhnya," kata penulis utama Lair Arcavi, seorang astrofisikawan dari Universitas California Santa Barbara dan lembaga pengamat Las Cumbres, sebagaimana dikutip Los Angeles Times akhir pekan lalu.
Supernova adalah ledakan dahsyat dari suatu bintang di galaksi yang memadamkan kecerahan sekitar 100 juta matahari. Namun suar di langit malam hanya berlangsung 100 hari atau ada yang mungkin bertahan hinga 130 hari untuk melepaskan seluruh eneginya sebelum menghilang. Peristiwa supernova ini menandakan berakhirnya riwayat suatu bintang.
Pada 2014, tim astronom Palomar Transient Factory mulai memperhatikan bintang tersebut setelah meledak dan perlahan mulai menghilang. Tim mulai menganalisis cahaya yang keluar dari ledakan itu untuk memahami kecepatan dan komposisi material kimia yang dikeluarkan. Akhirnya para astronom mengklasifikasikan objek terang tersebut sebagai supernova tipe II-P yang sudah mulai redup.
Namun beberapa bulan kemudian setelah ledakan, tim kembali melihat bintang yang sama kembali cerah. Anehnya, supernova iPTF14hls kembali memancarkan cahaya hingga lebih dari 600 hari, tampak seperti supernova yang baru berumur dua bulan atau lebih. Berdasarkan data, lokasi dan fenomena ledakan yang pernah terjadi pada tahun 1954, sama persis dengan tahun 2014.
"Itu berarti pasti ada cara lain bagi bintang untuk meledak yang tidak menghancurkan mereka sepenuhnya sehingga bisa melakukannya berkali-kali," kata Arcavi.
Baca: Dahsyatnya Supernova, Cahayanya Setara 570 Juta Matahari
Para ilmuwan berpikir bahwa supernova ini mungkin merupakan supernova dengan ketidakstabilan pulsational. Menurut Arcavi, supernova ini mematahkan pengetahuan mengenai bagaimana bintang bekerja. Mungkin, hal tersebut tak berlaku untuk bintang berukuran raksasa, dengan massa 100 kali matahari yang menyebabkan sebagian energinya berubah menjadi materi dan anti-materi. Jika itu terjadi, inti menjadi tidak stabil, memicu ledakan yang meniup lapisan luar bintang. Jika benar, supernova iPTF14hls akan menjadi contoh pertama supernova jenis ini yang pernah ada.
LA TIMES | JORDAN TIMES | HARMANI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini