Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Emily Armstrong Vokalis Baru Linkin Park, Mike Shinoda Beberkan Alasannya

Linkin Park mengumumkan vokalis baru Emily Armstrong. Mike Shinoda menjabarkan alasannya.

9 September 2024 | 16.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 5 September 2024, Linkin Park mengumumkan Emily Armstrong sebagai vokalis baru dalam band ini. Salah satu anggota Linkin Park, Mike Shinoda lebih lanjut menjelaskan alasan memilih Armstrong sebagai vokalis baru. 

“Dan tentu saja, ketika saya mulai mendengar suara Emily Armstrong tentang hal-hal, itu adalah pertama kalinya otak saya akan menerimanya sebagai lagu Linkin Park. Ketika itu hanya suaraku, aku bisa menerimanya. Namun, ketika kami menempatkan orang lain di lagu-lagu dan memiliki suara Emily di dalamnya berulang kali, itu berbunyi, Ya, itu terasa enak,” kata Mike Shinoda, seperti tertulis dalam Loudwire yang diberitakan pada 6 September 2024.

Dengan pertimbangan tersebut, Linkin Park resmi mengajak Emily Armstrong sebagai vokalis. Tak hanya Armstrong, Linkin Park juga akan kedatangan drummer baru, yaitu Colin Brittain. Untuk mengetahui perjalanan karier band ini, berikut adalah kisahnya.

Linkin Park merupakan band paling sukses di awal abad ke-21 yang menggabungkan elemen dari berbagai genre, menyuntikkan rap hardcore, punk serak, elektronik atmosfer, dan gaya pop. Linkin Park terbentuk pada 1996 yang awalnya menggunakan nama Xeno. Nama ini juga menjadi judul album debutnya. Sesuai dengan arti Xeno, band ini adalah hibrida dari kekuatan yang sangat bergantung pada interaksi vokal Chester Bennington dan rapper Mike Shinoda

Berdasarkan allmusic, awal Linkin Park dibentuk sebagai band rap rock diisi oleh Rob Bourdon, Delson, dan Shinoda dari sekolah menengah California Selatan. Setelah itu, Farrell, Mark Wakefield, dan Hahn menjadi anggota yang menyusul usai pembentukan awal. Setelah bergabung, band ini merayu berbagai label musik di Los Angeles. Namun, beberapa perusahaan menyatakan minat pada rekaman demo berjudul sendiri sehingga Wakefield keluar dari band. 

Kepergian Wakefield dari grup membuat Bennington berbagi tugas vokal dengan Shinoda dan mengganti nama band menjadi Hybrid Theory. Dengan nama baru ini, mereka menarik perhatian Warner Bros. dan memilih nama baru, yaitu Linkin Park. Dengan dukungan dari wakil presiden Warner Bros., Jeff Blue, band ini memasuki studio Don Gilmore yang langsung merilis lagu-lagu ternama di seluruh dunia. Adapun, album-album yang dirilis Linkin Park, seperti Hybrid Theory (2000), Meteora (2003), Collision Course (2004), Minutes to Midnight (2006), dan Living Things (2012).  

Lalu, pada 2013, Bennington mengumumkan, menggantikan Scott Weiland sebagai vokalis utama Stone Temple Pilots (STP). Namun, ia tetap akan berkomitmen dengan dua band ini dan tidak meninggalkan Linkin Park. Komitmen Bennington terbukti ketika STP merilis High Rise dan Linkin Park mengeluarkan album Recharged pada 2013. Satu tahun kemudian, Linkin Park merilis album The Hunting Party. Lalu, pada 2017, Bennington dinyatakan meninggal dunia. 

Setelah kepergian Bennington, Linkin Park hiatus tanpa batas waktu, meskipun terus mengerjakan beberapa proyek arsip. Pada akhir 2020, mereka merayakan ulang tahun ke-20 dengan satu set yang menggabungkan Hybrid Theory. Barulah, pada 2024, band ini hadir kembali dengan mengumumkan vokalis baru, mengadakan tur internasional singkat, dan merilis album baru, From Zero.

Pilihan Editor: Bakal Tur dengan Vokalis Baru, Ini Rekomendasi 10 Lagu Linkin Park yang Wajib Didengar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus