Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Astronom Temukan Lubang Hitam Besar, Massa 40 Miliar Matahari

Astronom menemukan Lubang Hitam super raksasa. Black hole itu berukuran 40 miliar kali massa Matahari.

7 Agustus 2019 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Astronom menemukan Lubang Hitam super raksasa. Black hole itu berukuran 40 miliar kali massa Matahari, demikian dilaporkan Sciencealert, Selasa, 6 Agustus 2019.

Lubang hitam itu berada di pusat galaksi Holmberg 15A, galaksi elips super besar sekitar 700 juta tahun perjalanan cahaya dari Bumi.  Objek itu adalah salah satu lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan. Juga merupakan Lubang Hitam terbesar yang ditemukan dengan melacak pergerakan bintang-bintang di sekitarnya.

Perhitungan sebelumnya berdasarkan dinamika galaksi dan kluster telah menghasilkan estimasi massa Holm 15A setera dengan 310 miliar kali massa Matahari. Namun, ini semua adalah pengukuran secara tidak langsung dari lubang hitam. Penelitian baru ini menandai pengukuran langsung pertama, makalah telah diserahkan ke The Astrophysical Journal, untuk ditinjau.

"Kami menggunakan model Schwarzschild axisymmetric berbasis orbit untuk menganalisis kinematika bintang Holm 15A dari resolusi baru, spektral pengamatan lapangan  yang diperoleh dengan MUSE di VLT. Kami menemukan lubang hitam supermasif (SMBH) dengan massa ( 4.0 ± 0.80) × 10 pangkat 10 massa Matahari di pusat Holm 15A," tulis para peneliti. "Ini adalah lubang hitam paling masif dengan deteksi dinamis langsung di Semesta lokal."

Namun, sepertinya itu bukan lubang hitam paling masif yang pernah dideteksi, itu akan menjadi quasar TON 618, yang tampaknya memiliki lubang hitam dengan 66 miliar kali massa Matahari, berdasarkan pengukuran tidak langsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada massa Holm 15A sebagaimana ditentukan oleh makalah baru, jari-jari Schwarzschild-nya akan sekitar 790 AU. Bahkan, ini lebih besar dibandingkan pengukuran lain yang diambil peneliti, yang dapat menjelaskan mengapa massa Holm 15A sulit untuk dijabarkan melalui metode tidak langsung.

"SMBH dari Holm 15A bukan hanya yang paling masif hingga saat ini, itu juga empat hingga sembilan kali lebih besar dari yang diharapkan mengingat massa bintang tonjolan galaksi dan dispersi kecepatan bintang galaksi," tulis peneliti.

Namun, itu cocok dengan model tabrakan antara dua galaksi tipe awal dengan inti yang menipis. Saat itulah tidak banyak bintang di inti, berdasarkan apa yang diharapkan dari jumlah bintang di wilayah terluar galaksi.

"Kami menemukan bahwa massa lubang hitam di galaksi berinti, termasuk Holm 15A, berskala terbalik dengan kecerahan permukaan bintang utama dan kepadatan massa, masing-masing," tulis para peneliti .

Peneliti bermaksud terus mempelajari bintang yang menakjubkan itu, melakukan pemodelan yang lebih kompleks dan terperinci. Serta membandingkan hasilnya dengan pengamatan mereka, untuk mencoba mencari tahu bagaimana tepatnya lubang hitam terbentuk.

Pada gilirannya, itu dapat membantu mencari tahu seberapa sering penggabungan seperti itu terjadi. Oleh karena itu berapa banyak lubang hitam ultramasif yang belum ditemukan.

SCIENCEALERT | THE ASTROPHYSICAL JOURNAL | ARXIV


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus