Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cianjur - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Bogor mengevakuasi puluhan ekor buaya muara dari kolam penangkaran di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu 16 Oktober 2024. Satu per satu buaya muara dengan ukuran rata-rata panjang lima meter dan bobot 300 kilogram itu dievakuasi dengan dimasukkan ke dalam kotak kayu menggunakan alat berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I Bogor, Diah Qurani Kristina, mengatakan, proses evakuasi ini merupakan tindak lanjut, pasca-lepasnya kawanan buaya muara itu dari kolam penangkaran beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diah menyebutkan, tingginya debit air kolam penangkaran menjadi kendala petugas dalam proses evakuasi hewan bernama latin Crocodylus porosus tersebut. Akibatnya, proses evakuasi memakan waktu yang cukup lama.
"Evakuasi dilakukan bertahap, rencananya akan dipindah ke lokasi penangkaran di Sumatera Selatan," kata Kepala BKSDA Wilayah I Bogor itu kepada wartawan di Cianjur, Rabu 16 Oktober 2024.
Diah mengungkapkan, puluhan ekor buaya muara itu merupakan hasil penyerahan dari masyarakat yang dititipkan untuk dirawat di kolam penangkaran itu.
"Sejak 2018, dari pemiliknya diserahkan kepada BKSDA. Karena kita keterbatasan lahan penangkaran, jadi dititiprawatkan di kolam penangkaran tersebut," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, sebanyak 28 ekor buaya muara di kolam penangkaran telah dimasukkan ke dalam kotak kayu menggunakan alat berat. Proses evakuasi buaya muara akan terus dilakukan petugas sampai kolam penangkaran itu dinyatakan kosong dari reptil itu.
"Berdasarkan data yang tercatat di surat berita acara penitiprawatan, jumlah buaya sebanyak 80 ekor," katanya.
Sebelumnya, kawanan buaya lepas dari penangkaran dan masuk pemukiman warga dan aliran sungai di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis 3 Oktober 2024. Reptil predator itu lepas setelah tembok penangkaran jebol akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu sehari sebelumnya.