Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Mengenal 5 Macam Alergi Kedelai pada Anak

Anak yang alergi protein susu sapi sering diberi susu kedelai. Padahal, siapa tahu anak juga alergi terhadap kedelai.

24 Desember 2018 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus alergi pada anak, terutama yang disebabkan oleh makanan, setiap tahun meningkat. Alergi makanan adalah jenis alergi yang paling umum pada anak-anak. Salah satunya adalah alergi kedelai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang tua yang mempunyai anak alergi terhadap protein susu sapi sering mengganti susu dengan susu kedelai. Hal ini juga belum tentu aman, siapa tahu anak juga alergi terhadap kedelai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Susu kedelai hanya boleh diberikan untuk bayi di atas usia 6 bulan. Protein nabati susu kedelai tidak selengkap protein hewani. Susu kedelai juga tidak mengandung kolesterol yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Menurut penelitian, alergi kedelai pada anak-anak dapat terjadi antara usia 3-10. Gejala alergi ini dapat terlihat dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah makan makanan yang mengandung kedelai.

Beberapa gejala alergi kedelai yaitu anak kesemutan di mulut, gatal, bengkak pada bibir atau wajah, mengi, sesak napas, sakit perut, diare, muntah atau kulit kemerahan. Alergi kedelai ini berbahaya karena dapat menimbulkan anafilaksis, reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat mengancam nyawa penderitanya.

Anafilaksis merupakan kondisi medis yang membutuhkan penanganan cepat karena membahayakan jiwa, seperti penanganan jalan napas, pemberian oksigen, cairan infus intravena, serta pengawasan ketat. Biasanya, jika penderita sudah kembali normal, ia harus tetap dipantau selama 2-24 jam untuk memastikan gejala tidak muncul kembali.

Pemicu alergi pada kedelai pun terdapat beberapa jenis. Berikut lima jenis alergi kedelai pada anak yang dilansir dari laman Boldsky.

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse

#Lesitin kedelai
Soy lecithin adalah bagian dari hasil proses pemurnian minyak kedelai, pengemulsi makanan, dapat membantu mengontrol kristalisasi gula dalam cokelat. Lesitin kedelai dapat memecahkan lemak makanan. Buat yang alergi terhadap kedelai harus berhati-hati. Sebaiknya hindari produk makanan yang mengandung lesitin kedelai.

#Protein kedelai
Kandungan dalam kedelai dapat mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan kanker. Kedelai mengandung sekitar 21 protein yang dapat menyebabkan penyakit asma.

#Susu kedelai
Tidak semua bayi aman mengkonsumsi susu kedelai karena ada juga bayi yang alergi. Baru-baru ini, ditemukan bahwa susu tidak baik bagi mereka yang memiliki masalah yang berhubungan dengan asma. Umumnya anak menderita alergi susu kedelai pada usia 3 tahun.

#Minyak kedelai
Orang yang alergi minyak kedelai relatif sedikit. Sangat jarang ditemukan orang yang mengkonsumsi minyak kedelai mengalami reaksi alergi yang parah. Walaupun jarang ditemukan, sebaiknya hindari menggunakan minyak kedelai untuk makanan jika anak alergi terhadap kedelai.

#Kecap
Bahan utama pembuatan kecap adalah kedelai. Kecap juga mengandung gandum. Alergi kecap dapat menyebabkan radang pada mulut dan kulit. Pemicu reaksi alergi akan berbeda untuk setiap anak. Cari tahu penyebab pasti dari alergi pada anak dan ambil langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus