Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya masih menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan sehubungan dengan pembangunan MRT Fase 4 rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Menurut dia, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi sebelum Korea Selatan memastikan investasinya pada proyek itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang pertama itu harus dilihat apakah ada di dalam rencana induk," kata dia saat ditemui di Kota Seoul, Korea Selatan, Selasa, 31 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
William menyebut pembangunan MRT Fase 4 sudah tercatat dalam Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Aturannya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek Tahun 2018-2029.
Syarat kedua adalah tingkat kelayakan pembangunan MRT Fase 4 dari aspek ekonomi. Ketiga, adanya dukungan pemerintah dan industri yang kini sedang dikejar PT MRT Jakarta.
William bersama rombongannya mengunjungi Korea Selatan pada 29 Mei-5 Juni 2022. Kunjungan ini untuk penjajakan kerja sama. Mereka menyambangi beberapa tempat, seperti perusahaan kartu pembayaran transportasi publik bernama T-money dan perusahaan di bidang IT, LG CNS. "Ini belum final, kan proses penjajakan," ucap dia.
Walau begitu, tambah William, Korea Selatan sudah menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di pembangunan MRT Fase 4. Korea Selatan juga telah menyambangi Indonesia dan kini dibalas dengan kunjungan PT MRT Jakarta.
Belajar pembangunan MRT di Korea Selatan
Potensi kerja sama dengan Korea Selatan tak hanya dari aspek pendanaan. William menyampaikan, pihaknya juga bisa belajar dari pengalaman pembangunan MRT di Negeri Ginseng itu.
Sebab, Korea Selatan mulai membangun teknologi transportasi kota pada 1970-an. Jaringan transportasi berbasis rel Korea Selatan juga mencapai 350 kilometer. "Ini yang sekarang kami coba jajaki sejauh mana pemerintah kedua belah pihak dan tentu dunia industri ingin melihat prosesnya. Kalau ini sudah menyatu saya kira kita tinggal go ahead," jelas dia.
PT MRT Jakarta tengah memproses pembuatan studi kelayakan atau feasibility study proyek pembangunan MRT Fase 4. Kereta sepanjang 12 kilometer ini membutuhkan dana Rp 20-28 triliun.
Proyek MRT Jakarta terdiri dari Fase 1-4. Masyarakat baru bisa memanfaatkan MRT Fase 1 yang menjulur dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
BUMD DKI itu kini tengah membangun Fase 2 rute Bundaran HI-Ancol Barat. Kemudian pembangunan yang masih dalam tahap rencana adalah Fase 3 dan Fase 4. MRT Fase 3 melintasi Ujung Menteng, Jakarta Timur sampai Kalideres, Jakarta Barat.