Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nissan Thailand menambah produksinya untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Nissan Thailand menargetkan untuk mempekerjakan lebih dari 2.000 orang di pabrik perakitan di Samut Prakan. Pabrik merupakan pusat produksi kendaraan Nissan untuk ASEAN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Peningkatan produksi ini terjadi seiring dengan pertumbuhan ekspor, khususnya untuk Nissan Kicks e-Power dan Nissan Navara," kata Ramesh Narasimhan, presiden Nissan di Thailand seperti dikutip dari Bangkokpost.com, Sabtu, 10 Oktober 2020. "Di Thailand, kami juga melihat permintaan yang kuat untuk All-New Nissan Almera, sedan perkotaan, dan Kicks e-Power."
Nissan merupakan salah satu produsen mobil yang terdampak parah akibat pandemi virus corona. Sebelumnya, produsen mobil terbesar kedua di Jepang ini juga mengalami guncangan karena skandal keuangan mantan bos Carlos Ghosn.
Dampaknya, perusahaan melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menyelamatkan keuangan mereka, termasuk di antaranya adalah penutupan beberapa pabrik dan PHK ribuan karyawan secara global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pabrik Nissan di dekat Bangkok mengekspor ke lebih dari 100 negara.
Nissan baru-baru ini melakukan investasi multi-miliar baht untuk memungkinkan produksi teknologi e-Power di Thailand, lokasi pertama di luar Jepang.
Kicks e-Power adalah teknologi milik Nissan yang memberikan pengalaman berkendara kendaraan listrik kepada pelanggan tanpa perlu mengisi daya.
Pabrik di Thailand memproduksi Kicks e-Power untuk pasar domestik, serta diekspor ke Jepang, Singapura, dan Indonesia.
Kicks e-Power saat ini sudah dipasarkan di Indonesia. Beberapa model lainnya juga didatangkan secara utuh (Completely Built Up/CBU) dari Thailand dan Jepang.
Di Indonesia, pabrik Nissan dan Datsun telah ditutup dan produksi dipusatkan di Thailand. Untuk Nissan Livina, diproduksi di pabrik Mitsubishi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.