Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Profil Sungai Bekasi yang Jadi TKP Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

Penemuan 7 mayat di Kali Bekasi menghebohkan masyarakat. Berikut profil Sungai Bekasi yang jadi TKP.

24 September 2024 | 10.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi, tepatnya di sekitar Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, mengguncang masyarakat setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proses pencarian oleh tim Search and Rescue (SAR) telah dihentikan pada Ahad, 22 September 2024, pukul 17.30 WIB. Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengumumkan bahwa tidak ada lagi korban yang ditemukan setelah penyisiran pagi hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hari ini pada pukul 17.30 WIB, tidak ditemukan korban lagi selain yang tujuh ditemukan dari pencarian tadi pagi," kata Desiana di lokasi pencarian, Minggu petang, seperti dilansir dari Antara.

Pencarian korban dilakukan dengan cakupan radius 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP) yang diduga menjadi lokasi para korban melompat ke sungai. Desiana menjelaskan bahwa proses pencarian dilakukan dalam tiga skema.

Pertama, menyisir 500 meter dari TKP; kedua, dari titik dugaan korban terjun hingga ke pintu air; dan ketiga, dengan penyisiran darat menggunakan drone. Meskipun pencarian dihentikan, tim SAR tetap siaga jika ada laporan baru dari pihak kepolisian.

Desiana juga menambahkan bahwa jika nantinya muncul laporan dari saksi atau polisi mengenai korban lain yang tenggelam, tim SAR akan kembali melanjutkan operasi pencarian. Namun, hingga saat ini, operasi SAR untuk penemuan tujuh mayat tersebut dinyatakan selesai.

Profil Kali Bekasi

Sungai atau Kali Bekasi adalah salah satu sungai utama yang mengalir di wilayah Kota Bekasi, bersama dengan Sungai Cakung dan Sungai Sunter. Kali ini bermuara di Teluk Jakarta dan memiliki hulu di Sungai Cikeas, yang terletak di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut.

Dikutip dari Bekasikota.go.id, Sungai Bekasi berperan penting sebagai sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi dan DKI Jakarta, serta mengairi sawah melalui saluran irigasi Tarum Barat. Namun, kondisi Kali Bekasi saat ini sangat memprihatinkan.

Sungai ini tercemar limbah industri, terutama di bagian selatan Kota Bekasi yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Limbah domestik dan industri menyebabkan aliran kali berbusa di beberapa bagian.

Pencemaran yang terjadi pada September 2023 menyebabkan sekitar 40 ribu pelanggan Perumda Tirta Patriot tidak mendapatkan suplai air bersih. Selain itu, pada November 2023, Kali Bekasi meluap dan menyebabkan banjir setinggi 20-40 sentimeter di wilayah sekitar Jalan Raya Pisangan, Desa Satria Jaya, Tambun Utara.

Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) Bekasi berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan Perusahaan Jasa Tirta (PJT).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tentang Sungai, pengelolaan DAS Bekasi yang buruk dapat memicu banjir besar di wilayah hilir. Salah satu elemen penting dalam pengendalian air di DAS Bekasi adalah Bendung Prisdo, yang terletak di Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, Kota Bekasi.

Kali Bekasi bukan hanya berfungsi sebagai sumber air, tetapi juga menjadi masalah lingkungan yang serius akibat pencemaran. Upaya peningkatan pengelolaan DAS dan pengendalian pencemaran menjadi sangat penting untuk mencegah banjir dan menjaga kelestarian lingkungan di wilayah tersebut.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | FAJAR JANUARTA | CHARISMA ADRISTY | NUFUS NITA HIDAYATI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus