Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan program bot dalam war tiket konser Coldplay cukup mudah. Penggunaan program bot saat pembelian tiket Coldplay pada 17-18 Mei 2023 ramai di media sosial Twitter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Pratama, untuk menggunakan program bot, seseorang tidak perlu menggunakan perangkat yang canggih. “Hampir semua perangkat pintar bisa dimanfaatkan untuk menggunakan bot seperti personal computer (PC) atau laptop, bahkan smartphone,” ujar dia melalui pesan WhatsApp pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun tidak semua hal yang pre-sale bisa menggunakan bot, karena ada beberapa metode yang digunakan sebagai penyelenggara untuk mengurangi kesuksesan bot. Contohnya, kata Pratama, seperti penggunaan captcha, pembatasan akses dari IP tertentu karena terlalu banyak koneksi, dan lainnya.
“Penggunaan bot juga dapat membahayakan keamanan data pribadi kita jikalau program bot yang kita gunakan dari internet,” tutur Pratama.
Karena, dia melanjutkan, tidak bisa diketahui apakah ada malware atau ransomware yang ditempelkan ke bot tersebut. “Yang malahan akan menyerang perangkat kita sendiri, mengunci file, serta mencuri data pribadi,” ucap dia.
Selanjutnya: Seharusnya aksi bot mudah dideteksi
Sementara, pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan bahwa seharusnya hal tersebut tidak terjadi dan mudah dideteksi oleh penyelenggara atau penjual tiket konser.
“Harusnya aksi bot ini mudah dideteksi. Penyelenggara layanan seperti harbolnas, war tiket dan sejenisnya memiliki metode dan sistem untuk mengidentifikasi dan memblokir akses bot,” kata dia.
Kabar mengenai penggunaan bot saat war tiket Coldplay beredar di media sosial Twitter. Seorang pengguna Twitter bernama @martabakiju mengeluhkan hal itu melalui cuitannya. “Kalau e-ticketing belum bisa mengatasi bot gini hapus sajalah sistem ticket war online, balik saja ke antre fisik,” cuit dia pada 17 Mei 2023 lalu.
Akun itu juga mengunggah sebuah video berdurasi 24 detik yang menggambarkan situasi penggunaan bot di sebuah tempat dengan beberapa unit komputer yang dipantau pembeli tiket Coldplay. Komputer-komputer tersebut terlihat bekerja dan melakukan transaksi pembelian tiket konser Coldplay.
“Antre tiket fisik calonya orang beneran, keliatan, bisa diidentifikasi dan dihitung. Ticket war online calonya bot dan bisa direplikasi sesuka hati. Bobrok,” kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.