Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka putih mata pun terlihat merah. Selain itu, ada pula penyebab lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bisa juga karena pemicu iritasi seperti serbuk sari, hewan peliharaan, debu, asap, atau gejala penyakit tertentu seperti infeksi bakteri, virus, atau cedera pada kornea," papar dokter mata di Katzen Eye Group di Lutherville, Maryland, Usiwoma Abugo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengatasinya? Michelle Andreoli, dokter mata di Northwestern Medicine di Naperville, Illinois, memberikan beberapa tips. Air mata buatan yang dijual bebas bisa digunakan untuk merdakan alergi dan membuang kotoran dari mata.
Namun, hindari obat tetes untuk mata merah (dekongestan) karena tak bisa menjadi solusi, bahkan bisa membuat mata tambah merah, kata Andreoli. Ia lebih menyarankan obat tetes antihistamin yang dijual bebas untuk mengatasi rasa gatal yang disebabkan alergi. Bisa juga menggunakan kompres dingin.
Sementara untuk menghindari mata merah, ia menganjurkan menghindari asap api, asap rokok, serbuk sari, debu, klorin, atau bulu binatang. Seringlah mencuci tangan, hindari menyentuh mata, dan rutin mencuci mata dengan cairan pembersih setiap hari.
"Jika mengalami infeksi mata, dokter akan meresepkan obat tetes mata antibiotik atau obat lain," ujarnya kepada Fox News Digital.
Kapan harus ke dokter?
Mata merah adalah masalah yang umum dan jarang mengindikasikan kondisi yang serius, menurut Andreoli. Jika gejala tak membaik dalam seminggu meski sudah menggunakan obat bebas, ia menyarankan untuk memeriksakan ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan.
Kondisi mata merah yang lebih serius biasanya uveitis atau peradangan, bisa juga infeksi mata. Untuk kasus ini biasanya ada gejala tambahan seperti rasa sakit, kotoran mata, dan penglihatan buram.
"Jika tidak diobati, infeksi bisa menyebabkan kerusakan mata, termasuk kehilangan penglihatan," saran Andreoli.
Pilihan Editor: Tanda Peradangan Mata Terkait Penyakit Autoimun