Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pradiabetes hampir selalu menjadi pendahulu terjadinya diabetes tipe 2 atau jenis dabetes paling umum. Namun kondisi itu bisa dihindari. Pradiabetes adalah kondisi yang terjadi ketika kadar gula darah di atas normal tapi belum didiagnosis diabetes, menurut pakar diet Marjorie Nolan Cohn.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anggap saja pradiabetes sebagai tanda peringatan sebelum diagnosis diabetes. Segera ambil langkah pencegahan yang dibutuhkan untuk memperpanjang usia," kata direktur klinis Berry Street, penyedia terapi nutrisi di Philadelphia, Pennsylvania, itu kepada Fox News Digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada beberapa faktor yang memicu pradiabetes menurut spesialis endokrin di Texas, Dr. Akhil Shenoy, di antaranya riwayat keluarga diabetes tipe 2 dan riwayat pribadi diabetes gestasional. Faktor lain adalah kelebihan berat badan, gaya hidup sedenter, merokok, dan kurang tidur. Begitu juga pola makan tinggi daging olahan, kurang sayuran, serta tinggi gula.
"Bahkan tidak makan berkontribusi pada perkembangan pradiabetes, terutama pada pemilik multirisiko, karena kadar gula darah dan insulin tidak seimbang," tambah Cohn.
Pradiabetes bisa diketahui lewat tes darah. Pemeriksaan di laboratorium termasuk cek gula darah puasa. "Pada tes gula darah puasa, Anda tak makan dan minum sejak malam sebelumnya," kata Cohn.
7 cara pencegahan
Diagnosis pradiabetes mungkin menakutkan tapi Cohn menekankan kondisi ini tak selalu berubah menjadi diabetes tipe 2. Ia pun membagi tujuh cara untuk mencegah pradiabetes menjadi diabetes.
1. Jalan kaki setelah makan besar atau ngemil.
2. Berolahraga intensitas sedang selama 150 menit seminggu.
3. Minum air putih, bukan yang manis.
4. Makan makanan sehat yang mengandung protein rendah lemak, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks, batasi lemak jenuh.
5. Jika kelebihan berat badan atau obesitas, kurangi kalori setidaknya 5 persen dari berat badan.
6. Berhenti merokok.
7. Periksa ke dokter jika perlu.
"Bila sudah melakukannya tapi kadar gula darah tetap tinggi, obat-obatan dibutuhkan untuk menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2," saran Shenoy.
Cohn juga menganjurkan berkonsultasi dengan pakar diet yang bisa membantu membangun kebiasaan yang mendukung kadar gula darah tetap sehat. "Pada tahap ini, perubahan gaya hidup dan pola makan terbukti paling efektif buat kebanyakan orang dengan pradiabetes," jelasnya.
Pilihan Editor: Hati-hati, Gangguan Kesehatan Mental Bisa Memperparah Diabetes