Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Punya pasangan yang mendominasi memang tidak menyenangkan. Jika menjalin hubungan dengan orang yang menguasai semua hal emosional, Anda pun akan mengorbankan kepentingan dan kebutuhan sendiri, mengabaikan perasaan sendiri, dan hanya bisa diam tanpa mampu melawan dalam prosesnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tipe pasangan seperti itu termasuk narsisis, bahkan jika sifatnya itu tak ditonjolkan atau disebut covert narcissist. Meski demikian, tipe narsisis seperti itu sama berbahaya dengan orang narsis yang terbuka atau overt narcissist.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Orang narsisis tertutup itu bisa bersikap tak menyenangkan ketika Anda menginginkan sesuatu sehingga Anda lebih memilih diam," ujar psikolog klinis Craig Malkin kepada HuffPost.
Ia pun menyarankan Anda menjalani psikoterapi agar bisa bertahan dalam hubungan demikian.
"Ubah janji Anda untuk tetap setia dan jujurlah pada diri sendiri. Lakukan praktek mindfulness yang akan membuat psikologis tetap sehat, saran Linda Martinez-Lewi, penulis Freeing Yourself from the Narcissist in Your Life.
Akhiri hubungan
Sementara itu, terapis Wendy Behary mengaku sering mengajarkan kliennya untuk merencanakan kepergian, baik itu dari percakapan yang toksik dengan pasangan atau mengakhiri hubungan yang beracun. Anda pun bisa membuat ultimatum, jika pasangan tak mau meminta bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater, Anda tak bisa lebih lama lagi mempertahankan hubungan.
Buat mereka yang hidup dengan pasangan narsisis, Behary menyarankan Anda untuk berusaha menemukan jati diri lagi dan jangan hanya diam dan pasrah.
"Karena keberanian itulah yang hilang saat hidup bersama orang dengan gangguan mental seperti itu," ujar penulis Disarming The Narcissist itu.
Pilihan Editor: Lama Pacaran tapi Tak Jadi Menikah, Mungkin Ini Penyebabnya