Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Ini Alasan Bayi Tidak Boleh Diberi Bedak Tabur

Pemberian bedak tabur kepada bayi setelah mandi berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas.

23 Juli 2024 | 09.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis anak Attila Dewanti Poerboyo mengatakan bayi baru lahir tidak boleh ditaburi bedak usai mandi karena bentuk bedak tabur yang kecil berpotensi menyebabkan bayi kesulitan bernapas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada penelitiannya kalau bayi baru lahir ditaburi bedak, dia akan terhirup dan masuk ke paru-paru. Dulu mungkin belum ada penelitiannya, tapi sekarang tidak boleh diberikan lagi,” kata dia seperti dikutip dari Antara, Jumat, 19 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Attila menjelaskan, bedak tabur memiliki bentuk seperti serbuk kecil yang mudah berterbangan di udara. Karena bentuknya yang kecil dan sulit dilihat, bedak bisa mudah menyebar dan masuk ke dalam saluran pernapasan bayi, baik ketika sedang menangis maupun membuka mulut.

Menurut dia, kebiasaan ini dapat memberikan dampak buruk yang berkepanjangan seperti anak terus menerus batuk, mengalami gangguan konsentrasi, sulit sekolah karena terganggu kondisi kesehatan, hingga dapat alami tumbuh kembang yang tidak optimal dibanding anak-anak lain.

“Jadi bedak sudah tidak kita pakai lagi seterusnya, mau di muka saja atau di seluruh bagian tubuh, itu tidak boleh,” kata dia.

Kondisi bayi akan lebih parah jika punya riwayat alergi yang diturunkan orang tua. “Kalau ada alergi, misalnya dari bapaknya ada asma dan ibunya alergi debu, maka si kecil akan membawa alergi sebesar 70-80 persen," ujarnya.

Kalau cuma salah satu, dia menambahkan, bayi akan membawa 50 persen. Tapi kalau bapak ibunya tidak ada alergi dan kakek neneknya yang membawa alergi, itu akan bahaya. Paru-parunya bisa semakin sensitif dan jadi penyakit.

Attila juga mewanti-wanti jika tubuh bayi masih memiliki kulit yang lima kali lebih tipis dari orang dewasa dan masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sehingga tidak boleh sembarang memberi sesuatu yang bersifat asing pada kulit bayi baru lahir.

“Nantinya kalau kulit bayi sensitif bisa jadi merah-merah. Jadi, pilihlah produk bayi yang sudah teruji secara dermatologis dan sesuai keadaan bayi. Apalagi kalau baru lahir, itu harus khusus newborn,” imbuhnya.

ANTARA | YAYUK WIDIYARTI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus