Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada masa remaja, hubungan antara ibu dan anak seringkali mengalami tantangan tersendiri. Perubahan fisik, emosional, dan sosial yang dialami oleh anak remaja dapat memunculkan gesekan dan ketegangan dalam hubungan keluarga, terutama dengan ibu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perjalanan membina hubungan ibu dan anak remaja, ada tantangan khas yang seringkali menguji kedekatan dan keharmonisan keduanya. Namun, dengan pemahaman yang mendalam dan komunikasi yang terbuka, hubungan ini bisa menjadi panggung pertumbuhan yang kokoh bagi kedua belah pihak.
Tips meningkatkan keharmonisan hubungan ibu dan anak remaja
-Hormati pertumbuhan anak remaja
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Parents, anak remaja berada dalam tahap penting dalam perkembangan mereka, di mana mereka mulai menemukan identitas mereka sendiri dan menghadapi berbagai tantangan baru dalam kehidupan. Sementara mereka masih membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang tua, mereka juga mencari ruang untuk mandiri dan mengeksplorasi dunia secara independen.
Dalam menghormati pertumbuhan anak remaja, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa pendekatan pengasuhan yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka dapat sangat berbeda dari masa kanak-kanak atau masa dewasa. Anak remaja perlu diberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri, namun juga masih memerlukan batasan yang jelas dan arahan yang tepat.
-Tempatkan diri Anda pada posisi mereka sebelum berdebat
Dilansir dari relationshipsnsw.org, seringkali anak remaja merasa dikritik secara berlebihan oleh ibunya, sehingga terasa tidak adil bagi mereka ketika mereka mencoba untuk mandiri. Di sisi lain, para ibu merasa anaknya tidak mau mendengarkan nasihat atau instruksinya, dan malah membuat pilihan yang buruk. Mereka juga sering berharap anak mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka.
Sebelum berdebat, pertimbangkan apa yang mungkin dirasakan anak Anda, dan cobalah mengingat bagaimana rasanya saat Anda masih remaja. Anda juga dapat menjelaskan pendapat Anda kepada anak Anda dan membantu mereka memahami sudut pandang Anda.
-Komunikasi yang teratur
Ajak anak Anda untuk berdiskusi tentang peraturan yang telah ditetapkan, memungkinkan dia memberikan penjelasan atau alasan mengenai kebijakan tersebut. Tetapkan batasan yang tidak dapat dinegosiasikan, namun buka ruang untuk fleksibilitas dalam bidang-bidang tertentu.
Sebagai contoh, Anda mungkin menyetujui bahwa waktu pulang malam tidak boleh lebih dari jam 10 malam, sementara memberikan kebebasan untuk berkumpul dengan teman-temannya di siang hari. Memperlakukan anak Anda sebagai individu yang sedang berkembang dewasa akan membantu memperkuat hubungan dan menunjukkan penghargaan terhadap sudut pandangnya dengan alasan yang masuk akal.
-Luangkan waktu
Meskipun masa remaja sering kali ditandai dengan kesibukan dan perubahan yang cepat, tetapi membuat ruang untuk berinteraksi secara langsung dengan anak remaja adalah kunci penting untuk memperkuat ikatan emosional dan membangun kepercayaan.
Dalam momen-momen ini, orang tua memiliki kesempatan untuk mendengarkan dan memahami kehidupan anak remaja mereka, mendukung minat dan aspirasi mereka, serta memberikan arahan dan dukungan yang mereka butuhkan.
Jalani aktivitas bersama
Dilansir dari community.today.com, berpartisipasi aktif dalam kegiatan atau minat yang diminati anak remaja merupakan cara yang efektif untuk memperkuat hubungan antara ibu dan anak. Tanpa mengevaluasi atau mencari-cari kesalahan, orang tua dapat menjadi pendukung yang kuat bagi minat anak mereka.
Misalnya, jika anak remaja tertarik dalam seni, orang tua dapat menghadiri pameran seni atau mendukung mereka dalam mengikuti kelas seni. Ini bukan hanya membantu memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, tetapi juga menunjukkan dukungan dan penghargaan atas minat mereka.