Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Akhir Pekan Ini, Ada Festival Band Pelajar di Lawang Sewu Semarang

KAI Wisata menghadirkan festival musik pelajar di Lawang Sewu sebagai wadah kreativitas anak muda.

23 Agustus 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kereta Api Wisata (KAI Wisata) menggelar festival band untuk para pelajar di area bangunan bersejarah Lawang Sewu, Semarang, Ahad, 25 Agustus 2024. Festival musik ini digelar untuk merayakan kreativitas dan bakat generasi muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAI Wisata menghadirkan acara ini sebagai wadah apresiasi bagi pelajar untuk mengembangkan bakat mereka," kata Direktur Operasi KAI Wisata, Wawan Ariyanto, Kamis, 22 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Festival ini dimeriahkan dengan pertunjukan yang menampilkan talenta-talenta muda berbakat. Acara ini tidak hanya menampilkan Parade Band KBPS (Komunitas Band Pop Semarang) tetapi juga dimeriahkan oleh Nabila Zee Dancer dan Nabila Zee Kids Dancer, yang semakin menambah semarak suasana.

“Festival ini tidak hanya menjadi ajang pesta musik tetapi juga sebagai wadah apresiasi dan pengembangan bakat pelajar di bidang musik,” kata dia.

Juri tamu spesial untuk acara tahun ini adalah Mentik Wangii, yang dikenal luas akan kepiawaiannya dalam dunia musik dan komedi. Peserta festival berkompetisi memperebutkan total hadiah sebesar Rp 4,5 juta.

“KAI Wisata memberikan penghargaan bagi tiga pemenang terbaik sebagai bentuk penghargaan terhadap para pelajar yang telah menunjukan bakat terbaiknya,” kata dia.

KAI Wisata berharap dapat menyelenggarakan acara serupa setiap tahun dan terus mendukung perkembangan seni dan budaya di kalangan pelajar. 

Sejarah Lawang Sewu

Lawang Sewu merupakan salah satu gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia yang dikelola oleh KAI Wisata. Gedung ini awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 meter persegi. Bangunan utama muai dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Adapun bangunan tambahan dibangun sekitar 1916 dan selesai tahun 1918.

Saat ini Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia, termasuk mesin Edmonson, mesin hitung, mesin tik, replika lokomotif uap, surat berharga dan lain-lain. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus