Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Raja Ampat di Papua Barat Daya, yang dijuluki sebagai surga di Bumi, menjadi salah satu tempat favorit dua travel blogger 2troubletravelers dari Slowakia, Domi dan Thomas. Keindahan tempat ini belum tersentuh, mirip dengan dunia fiksi Pandora film Avatar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tempat ini memiliki air berwarna biru kehijauan, pantai berpasir putih, pemandangan yang menakjubkan, dan dunia bawah laut yang luar biasa," kata duo petualanga ini, seperti dilansir Daily Mail, Senin, 2 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut mereka, tempat ini masih kurang dikenal di luar negeri. Padahal di sana ada ratusan pulau berpasir putih bersih dan terumbu karang yang berwarna-warni yang menjadikannya salah satu lokasi menyelam terbaik di dunia.
"Yang perlu Anda lakukan hanyalah terbang ke Bandara Internasional Sorong, lalu naik feri ke Pelabuhan Waisai dan mintalah tuan rumah Anda untuk menjemput Anda di sana," kata mereka.
Fasilitas wisata minim
Meski fasilitas wisata tak sebanyak di Bali, para pelancong juga bisa menyewa perahu untuk menjelajahi pulau-pulau dan laguna tersembunyi serta bersantai di pantai-pantai yang dilindungi.
Di antara banyak pulau di sini, pasangan ini memilih Pulau Kri yang indah, namun memiliki keterbatasan air mengalir dan listrik. Di sini juga tidak ada ATM atau mesin kartu kredit sehingga semua harus dibayar secara tunai.
Pulau Pam menawarkan perairan sebening kristal yang, pantai-pantai yang sempurna untuk berfoto, dan olahraga rekreasi yang membuat pengunjung semakin ingin kembali lagi.
"Menyelamnya benar-benar luar biasa. Orang-orangnya sangat baik dan ramah....itu benar-benar pengalaman yang luar biasa," kata salah seorang dari mereka.
Lokasi Terpencil
Sebagian mengeluh bahwa lokasi terpencil membuat ongkos ke sana sangat mahal, meskipun sebenarnya tidak terlalu jauh dari Bali.
Namun, keterpencilan itulah yang membuat Raja Ampat jadi unik. "Pulau-pulau yang masih asli dengan hutan lebat, semoga tetap seperti itu. Tak tersentuh dan terlindungi. Tidak mudah dijangkau, tetapi tidak apa-apa," kata salah satu dari mereka. "Menurut saya, tempat yang sulit dijangkau biasanya adalah yang paling berharga," yang lain menambahkan.
Pilihan Editor: Nikmati 10 Keindahan Alam Papua, Bak Permata Tersembunyi