Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Senin malam mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai hampir US$336 juta untuk warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, menurut pernyataan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) yang dilihat oleh Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendanaan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, akan memungkinkan mitra USAID untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk bantuan makanan, layanan kesehatan, nutrisi dan layanan lainnya, menurut pernyataan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendanaan tersebut juga akan mendukung bantuan tempat penampungan darurat bagi pengungsi Palestina di Gaza menjelang musim dingin, kata pernyataan itu.
“Selama setahun terakhir, konflik ini telah memakan korban jiwa warga Palestina dan Israel yang tidak bersalah dan telah menyebabkan Gaza dan Tepi Barat berada dalam krisis kemanusiaan dan kebutuhan kemanusiaan yang sangat mendesak,” kata pernyataan itu.
“Amerika Serikat terus menyerukan kepada semua pihak untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera segera, serta memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan ke dalam dan seluruh Gaza.”
Perang tersebut dimulai pada 7 Oktober lalu ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu komunitas Israel, menewaskan sekitar 1.139 orang dan menyandera sekitar 250 orang kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, militer Israel telah meratakan wilayah kantong Palestina yang terkepung, memaksa hampir 2,3 juta penduduknya meninggalkan rumah mereka, sehingga menimbulkan kelaparan dan penyakit yang mematikan serta menewaskan lebih dari 41.600 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah mencoba namun gagal menjadi perantara gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Seorang juru bicara USAID mengatakan bahwa mitra lembaga tersebut terus menjangkau masyarakat di Gaza dengan bantuan. Namun menambahkan bahwa “hambatan terhadap akses dan ketidakamanan menghalangi distribusi bantuan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta orang yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan di Gaza.”
Badan tersebut terus bekerja dengan mitra untuk menyelesaikan masalah yang berdampak pada kemampuan bantuan menjangkau masyarakat yang membutuhkan, kata juru bicara tersebut.
PBB telah lama mengeluhkan hambatan akibat blockade Israel dalam menyalurkan bantuan ke Gaza selama perang dan mendistribusikannya di tengah “pelanggaran hukum total” di wilayah kantong yang terkepung tersebut. Hampir 300 pekerja bantuan kemanusiaan, lebih dari dua pertiganya adalah staf PBB, tewas akibat pengeboman Israel di Gaza.
REUTERS