Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beijing yang marah melancarkan ‘hukuman’ dengan melakukan latihan militer disekitar Taiwan pada Kamis, 23 Mei 2024, untuk membalas ‘tindakan-tindakan separatis’. Dalam latihan militer itu, Cina mengerahkan jet-jet tempur dan melancarkan serangan tiruan menyusul pemberitaan media Cina yang mengecam Presiden Taiwan yang baru Lai Ching-te.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Latihan militer itu dilakukan Beijing berselang tiga hari setelah Lai secara resmi menduduki jabatan presiden. Beijing tak suka dengan Lai karena dianggap sebagai sebuah separatis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cina yang memandang Taiwan secara demokratis memiliki pemerintahan sendiri, tetap bagian dari teritorial negara tersebut. Beijing mengecam pidato inagurasi Lai pada Senin, 20 Mei 2024, karena meminta Cina agar menghentikan ancaman-ancamannya karena Cina dan Taiwan tidak saling tunduk. Kemudian pada Selasa, 21 Mei 2024, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyebut Lai memalukan.
Lai berulang kali menawarkan dialog dengan Cina tetapi ditolak. Bagi Lai, hanya warga Taiwan yang boleh menentukan masa depan mereka sendiri, dan menolak klaim kedaulatan oleh Beijing.
Eastern Theatre Command of the Chinese People's Liberation Army (PLA) menyatakan latihan militer yang mereka lakukan melibatkan Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan pasukan peluncur roket. Latihan militer dilakukan disekitar Taiwan pada pukul 7.45 pagi waktu setempat.
Latihan militer persisnya dilakukan di Selat Taiwan, di wilayah utara, selatan dan timur Taiwan serta area-area sekitar pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu dan Dongyin yang dikuasai Taipe. Ini adalah pertama kalinya Cina latihan militer termasuk di pulau-pulau sekitar Taiwan.
Media milik Pemerintah Cina mewartakan Beijing mengirim puluhan jet tempur yang membawa sejumlah rudal, dan melakukan latihan penyerangan bersama kapal-kapal perang mereka pada target-target militer. Latihan militer yang diberi nama ‘Joint Sword – 2024A’, dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Akan tetapi, seperti latihan ‘Joint Sword’ pada April 2023, latihan militer kali ini dilabeli ‘A’ yang berarti membuka peluang untuk latihan lebih lanjut.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini