Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak di ibu kota Arab Saudi pada Minggu 12 November 2023 untuk membahas serangan Israel ke Gaza. Hal ini diungkapkan sebuah sumber yang mengetahui persiapan tersebut pada Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Presiden Raisi akan menghadiri pertemuan puncak OKI di Riyadh,” kata sumber yang mengetahui rencana pertemuan tersebut tanpa mau disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk membahas rencana tersebut dengan media.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini akan menjadi kunjungan pertama Raisi ke Arab Saudi sejak kedua negara sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun terputus. Kesepakatan perdamaian ini ditengahi oleh Cina dan diumumkan pada Maret.
KTT ini diselenggarakan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI), sebuah blok beranggotakan 57 negara mayoritas Muslim yang berbasis di kota pesisir Jeddah.
Rencananya KTT ini akan berlangsung satu hari setelah pertemuan darurat para pemimpin Liga Arab mengenai perang, juga di ibu kota Saudi, Riyadh.
OKI telah berulang kali menentang serangan terhadap warga sipil di Gaza, di mana Israel berusaha melenyapkan Hamas sebagai respons terhadap serangan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober, yang menurut para pejabat Israel menyebabkan lebih dari 1.400 orang tewas, sebagian besar warga sipil, dan 240 orang disandera.
Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas pada Senin setelah satu bulan pengeboman Israel tanpa henti.
Raisi dan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengadakan panggilan telepon pertama mereka pada 12 Oktober. Keduanya menyuarakan dukungan untuk perjuangan Palestina dan, menurut kantor berita Iran, IRNA, membahas "perlunya mengakhiri kejahatan perang Israel melawan Palestina".
Baik Arab Saudi maupun Iran tidak mengakui Israel. Meskipun sebelum perang pecah, Arab Saudi terlibat dalam diskusi yang ditengahi oleh Amerika Serikat mengenai kemungkinan normalisasi dengan Israel.
Iran telah lama memberikan dukungan finansial dan militer untuk Hamas.
Para pejabat Saudi sangat khawatir tentang kemungkinan meluasnya perang yang dapat menggagalkan agenda reformasi Visi 2030 yang diusung Pangeran Mohammed bin Salman yang bertujuan untuk mengalihkan eksportir minyak mentah terbesar di dunia itu dari bahan bakar fosil.
Pilihan Editor: Presiden Iran dan Pangeran MbS Bahas Konflik Palestina vs Israel
FRANCE24