Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Putra Mahkota Arab Saudi Ucapkan Selamat ke Donald Trump, Ingin Hubungan Kuat dengan AS

Donald Trump mendapat ucapan selamat dari Putra Mahkota Arab Saudi melalui telepon. Ia pernah berjanji akan melindungi Arab Saudi.

7 November 2024 | 13.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menelepon Presiden terpilih AS Donald Trump pada Rabu, 6 November 2024. Ia mengucapkan selamat atas kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden atau pilpres AS 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Saudi Press Agency, selama panggilan tersebut, Pangeran Mohammed bin Salman menyatakan Arab Saudi ingin memperkuat hubungan historis dan strategis antara kedua negara. Ia juga mendoakan rakyat Amerika mendapat kemajuan dan kemakmuran di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebagai tanggapan, Donald Trump menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada Yang Mulia Putra Mahkota atas ucapan selamat dan perasaannya terhadap rakyat Amerika," ujar laporan SPA itu.

Sebelumnya pada hari Rabu, MBS dan Raja Salman mengirim pesan ucapan selamat terpisah kepada Trump, yang kembali ke Gedung Putih setelah mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris.

Donald Trump Berjanji Lindungi Arab Saudi

Pada Juni lalu sebelum pemilu AS digelar, Donald Trump berjanji akan selalu melindungi Arab Saudi jika ia terpilih kembali sebagai presiden. Hubungan antara Washington dan Riyadh kuat, sangat kontras dengan saat Presiden Biden pertama kali menjabat. Meskipun hubungan telah stabil dalam beberapa tahun terakhir, Trump menuduh pemerintahan Biden mendorong Arab Saudi menjauh dari Barat dan mendekati Cina.

"Mereka (Arab Saudi) tidak lagi bersama kita," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Businessweek. "Mereka bersama Cina. Namun mereka tidak ingin bersama Cina. Mereka ingin bersama AS."

Trump juga menyalahkan pemerintahan Obama. Mantan Presiden Barack Obama dianggap bersikap dingin terhadap dunia Sunni, khususnya Arab Saudi, demi meredakan tekanan terhadap Iran.

Trump juga memuji Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dengan mengungkapkan bahwa keduanya telah berbicara dalam enam bulan terakhir. Dalam wawancaranya, Trump mengatakan dia tidak khawatir bahwa peningkatan produksi minyak dan gas di AS akan membuat Arab Saudi atau MBS kesal. "Dia menyukai saya, saya menyukainya," kata Trump. "Mereka akan selalu membutuhkan perlindungan, mereka tidak terlindungi secara alami."

Trump menambahkan, “Saya akan selalu melindungi mereka.”

Cina menjadi perantara kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan tahun lalu. Pemerintahan Biden juga menuduh Arab Saudi berpihak pada Rusia dan sengaja meningkatkan produksi minyak untuk menguntungkan Partai Republik selama pemilihan paruh waktu tahun lalu. 

Sejak itu, AS menarik kembali pernyataannya dan menyatakan dukungan atas peran Arab Saudi di pasar energi dan berupaya mengakhiri pertempuran di Gaza, Sudan, dan Ukraina.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus