Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Inilah 5 Hewan Paling Agresif di Dunia

Sifat agresif tersebut mungkin timbul dari perlindungan teritorial, pertahanan diri, atau pengejaran mangsa.

12 November 2023 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam keragaman dunia hewan, beberapa spesies telah dikenal sebagai yang paling agresif. Sifat agresif tersebut mungkin timbul dari perlindungan teritorial, pertahanan diri, atau pengejaran mangsa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Animals Around The Globe dan AZ Animals, berikut daftar hewan paling agresif di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Black Mamba

Black Mamba adalah ular yang ditemukan di gurun sub-Sahara di Afrika. Secara luas dianggap sebagai ular paling berbahaya di planet bumi. Meskipun masih sangat mematikan, ular ini bukan ular paling berbisa di dunia, karena merupakan spesies yang berbeda. Namun ular ini terkenal dengan racunnya yang mematikan, berwarna coklat muda dengan warna lebih gelap di dekat mulutnya.

Hanya dengan dua tetes racunnya saja sudah bisa mematikan. Black Mamba dapat tumbuh hingga panjang 30,5 sentimeter dan dikenal karena racunnya yang sangat merusak, termasuk neurotoksin, racun jantung, dan zat kuat lainnya. Ular ini juga dianggap sebagai ular darat tercepat di planet ini, yang mampu mencapai kecepatan hingga 20 kilometer per jam.

2. Babi Hutan

Babi hutan dikenal karena gadingnya yang merusak, termasuk hewan berdarah panas terbesar di dunia. Mereka hidup di alam liar dan merupakan omnivora dengan karbohidrat sebagai kebutuhan makanan utama. Meskipun babi hutan jarang menyerang manusia, agresi mereka bisa sangat berbahaya, sehingga membuat mereka masuk dalam daftar hewan paling agresif.

3. Kuda Nil

Kuda Nil merupakan makhluk semi-samudera. Kuda Nil hewan pemakan rumput yang dikenal karena perilakunya tak ramah dan kadang berbahaya. Hewan ini dianggap makhluk perkasa, karena mampu menyerang perahu kecil bahkan menimbulkan korban jiwa.

4. Kerbau Afrika

Tanduk kerbau Afrika yang besar dan melengkung serta tubuh yang kuat dan berotot membuat manusia tak menganggapnya sebagai hewan menggemaskan. Hewan ini juga memiliki reputasi agresif dan suka membalas dendam.

Meski tak seagresif kuda nil, kerbau Afrika membunuh sekitar 200 orang setiap tahunnya. Kerbau terbesar dapat memiliki panjang 1,7-3,4 meter dengan panjang ekor 70-92 sentimeter dan berat antara 500 kilogram-1 ton.

Tanduk ganas jantan berkumpul membentuk bos di bagian atas kepalanya dan menyapu ke bawah dan ke belakang hingga mencapai titik yang sangat tajam. Dibutuhkan delapan atau sembilan tahun bagi bos untuk mengeras. Sapi, yang lebih kecil dari sapi jantan, mempunyai tanduk, tetapi tak mempunyai bos.

5. Buaya Nil

Buaya Nil merupakan hewan yang dianggap sebagai predator manusia paling berbahaya. Kemungkinan untuk menangkap manusia yang tersesat terlalu dekat dengan tepi air sama besarnya dengan yang diambil oleh rusa kutub. Ratusan orang dibunuh oleh buaya Nil setiap tahunnya.

Buaya ini ditemukan setidaknya di 26 negara di Afrika sub-Sahara dan hidup di perairan tawar atau sedikit payau. Panjang buaya jantan antara 3,5-5 meter, beratnya antara 227-749 kilogram, meskipun ada kasus buaya yang panjangnya lebih dari 6,1 meter yang beratnya lebih dari satu ton. Betina 30 persen lebih kecil dibandingkan jantan. 

Buaya Nil adalah predator penyergap yang rahangnya sangat kuat dan giginya kuat serta cukup tajam untuk menembus kulitnya. Karena cengkeraman rahangnya yang tidak dapat dipatahkan, yang perlu dilakukan buaya Nil hanyalah menyeret hewan besar sekalipun ke dalam air dan menunggu hingga tenggelam sebelum mulai mencari makan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus