Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Publik tengah menyoroti kasus kekerasan dalam rumah tangga setelah penyanyi Lesti Kejora melaporkan suaminya, Rizky Billar, ke polisi. Apapun pemicunya, kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT bisa meninggalkan dampak yang tidak baik di keluarga. Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum mengatakan KDRT bisa menimbulkan sifat agresif pada anak yang menyaksikan pertengkaran orang tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bisa saja ada anak yang mengulangi, artinya dia meniru perilaku ayahnya, jadi dia agresif," kata Yulistin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain berperilaku agresif, anak akan mengalami trauma jika melihat langsung kekerasan yang dilakukan orang tua. Jika anak itu perempuan akan timbul trauma ketika berkenalan dengan laki-laki karena memori buruk yang dilakukan oleh ayahnya.
"Kenal sama laki-laki dia terlalu sensitif, terlalu menjaga diri, jadi ada ketakutan, ada kekhawatiran pada dirinya. Timbul juga ketidakpercayaan dari dirinya," ucap Yulistin.
Perlunya pendampingan
Pendampingan terhadap anak perlu dilakukan orang tua jika anak melihat pertengkaran di rumah dan perlu memberikan rasa aman.
"Dari orang tua misalnya, anak yang melihat orang tuanya bertengkar bisa disampaikan 'Kejadian tersebut bukan berarti Mama Papa tidak sayang kamu. Mama Papa tetap sayang padamu dan tidak akan meninggalkan kamu'," paparnya.
Trauma tersebut, menurutnya, perlu ditangani dengan cepat oleh ahli yang mengerti agar muncul kembali rasa percaya diri dan tidak lagi menutup diri dari lingkungannya.