Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Bayi di Ketapang Meninggal saat Perjalanan Menuju RSUD Agoesdjam Terhambat Jalan Rusak

Kendaraan ambulans yang membawa bayi tersebut terhambat akibat jalanan yang rusak parah.

25 Juli 2024 | 10.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi berusia lima bulan bernama Muhammad Fahmi meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdejam, Ketapang, Kalimantan Barat, pada Rabu pagi, 24 Juli 2024. Pihak keluarga Nova (37) menceritakan bayi tersebut dirujuk dari Puskesmas Kendawangan akibat kondisi kesehatan yang memburuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Awalnya, bayi dirawat di Puskesmas Kendawangan sejak Rabu, pukul 04.00 WIB karena demam tinggi, flu, dan kejang-kejang," ujar Nova sambil menangis, berdasarkan siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 25 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan untuk merujuk bayi tersebut ke RSUD Agoesdjam, kata Nova, diambil oleh petugas medis Puskesmas Kendawangan setelah kondisinya semakin kritis. Namun, harapan agar mendapat pertolongan dari rumah sakit pupus di tengah perjalanan. Kendaraan ambulans yang membawa bayi tersebut terhambat akibat jalanan yang rusak parah.

"Pukul 06.30 WIB kami berangkat dengan didampingi perawat, namun sekitar satu jam kemudian, bayi itu sudah tidak bernyawa lagi," ujar Nova dengan suara bergetar sambil menahan tangis

Akibat kejadian tersebut, Nova mendesak pemerintah setempat untuk segera memperbaiki kondisi jalan yang sudah lama rusak. "Ini memang sudah takdir Tuhan, tapi jalan yang rusak sangat menghambat upaya kita untuk menyelamatkan nyawa," ujar Nova

Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Feria Kowira, turut mengungkapkan rasa duka mendalam atas kejadian tragis ini. Feria menjelaskan bahwa bayi tersebut menderita pneumonia berat, sepsis, dan penyakit jantung bawaan. Saat dirujuk ke RSUD Agoesdjam, kondisinya sudah sangat kritis dengan kesadaran yang menurun dan saturasi oksigen yang rendah.

"Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, bayi itu sudah dilengkapi dengan peralatan medis seperti alat oksigen, namun sayangnya nyawa tidak dapat tertolong lagi," ucap Feria berdasarkan siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 25 Juni 2024

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus