Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Solo, yaitu Teguh Prakosa-Bambang Nugroho dan Respati Ardi-Astrid Widayani, bakal menggunakan strategi blusukan di awal masa kampanye Pilkada 2024 ini. Teguh-Bambang merupakan paslon nomor urut 1, sedangkan Respati-Astrid paslon nomor urut 2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Tim Pemenangan Teguh-Bambang, YF Sukasno memastikan paslon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tidak mengambil jatah kampanye terbuka yang dijadwalkan KPU Solo. Paslon yang didukung PDIP ini lebih memilih kampanye blusukan di 54 kelurahan Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk pasangan Teguh-Bambang PDIP Solo lebih memilih kampanye mendekatkan diri pada rakyat. Kami pastikan tidak ada kampanye terbuka untuk Pilkada Solo 2024,” ujar Sukasno Kamis 26 September 2024.
Dalam kampanye nanti, ia mengatakan yang menjadi juru kampanye dari internal DPC PDIP Solo mulai dari tingkat DPC, PAC, ranting, hingga anak ranting.
"Semua pengurus dari atas sampai bawah sudah kan jadi jurkam (juru kampanye) kami. Termasuk pengurus parpol-parpol yang kemarin bergabung dengan kita. Tokoh nasional dan artis tidak ada,” kata dia.
Ia menilai kampanye langsung ke anak ranting dari RW ke RW dianggap lebih efektif. Langkah itu dilakukan untuk memastikan teritorial massa pendukung tetap terjaga serta diperluas.
“Kita akan lebih fokus ke bawah. Karena pertarungan banyak terjadi wilayah ini untuk menggaet suara,” pungkasnya.
Teguh pun mengiyakan strategi yang dipaparkan Sukasno. Menurutnya, dalam kampanye Pilkada Solo itu pihaknya lebih sering melakukan blusukan dari warung ke warung.
“Saya kampanye blusukan dari warung ke warung. Tidak ada kampanye terbuka sesuai instruksi DPP dan DPD PDIP. Kampanye terbuka cagub dan cawagub Jateng PDIP juga tidak diadakan di Solo, bisa jadi di kota besar seperti Semarang,” kata Teguh.
Sementara itu, Respati blusukan ke Pasar Kadipolo. Kedatangannya di pasar tersebut bersama istrinya, Vanessa Winastesia, untuk berbelanja sambil menyapa pedagang.
Sesampainya di pasar, mereka berdua bersalaman dengan sejumlah pengemudi becak yang lagi menunggu penumpang.
"Kula nuwun, kula Respati Ardi, mohon doa restunipun,” kata Respati kepada sejumlah pengemudi becak ditemuinya.
Respati mengungkapkan bahwa saat blusukan di Pasar Kadipolo mendapatkan sejumlah informasi dari pedagang dan pengunjung Pasar Kadipolo.
“Masukannya, modern market (pasar modern) akan dibatasi, karena jika modern market terus dikembangkan di Kota Solo, nanti pedagang-pedagang pasar yang terkena dampaknya," ungkap dia.
Menurut dia, keberadaan modern market tidak ada persoalan tapi harus ada batasan wilayahnya, jangan sampai terlalu banyak.
"Nanti ke depan jika saya mendapatkan amanah itu (jadi Wali Kota Solo), modern market akan kita batasi dan kita utamakan untuk pasar tradisional,” jelas pria lulusan S2 UGM itu.
Pilihan Editor: Ragam Aksi Paslon di Berbagai Daerah Sambut Pilkada 2024