Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik Indonesia dan Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia merilis hasil survei soal elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terbaru. Dari kedua lembaga itu, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul di atas 40 persen, sedangkan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masih bersaing ketat di angka 20 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei teranyar tentang elektabilitas capres-cawapres pada Selasa, 26 Desember 2023. Dalam sigi itu, jika pilpres dilaksanakan hari ini, Prabowo-Gibran dipastikan lolos putaran kedua. Sementara itu, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing ketat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan hasil survei ini sekaligus membantah lembaga lain yang menyebut Prabowo-Gibran menang satu putaran. "Kami belum menemukan data Prabowo-Gibran menyentuh angka 50 persen," ucapnya dalam rilis hasil survei yang disiarkan secara daring, Selasa, 26 Desember 2023.
Dalam hasil surveinya, Indikator Politik Indonesia menyebut Prabowo-Gibran unggul dengan 46,7 persen. Sementara itu, Ganjar-Mahfud memperoleh suara sebesar 24,5 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 21 persen. Namun, peringkat kedua dan ketiga itu dalam margin of error, yakni sebesar 2,9 persen.
Burhanuddin mengatakan, pihaknya tidak tahu siapa yang unggul di antara Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin. Dia mengatakan pendamping Prabowo-Gibran di putaran kedua masih merupakan misteri. "Itu misteri Tuhan selain jodoh dan kematian. Kami belum bisa menebak sampai hari ini," ujarnya berseloroh.
Peluang Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, menurut Burhanuddin, masih sama besarnya untuk menuju putaran kedua. Namun, dia mengingatkan hal itu berlaku jika Prabowo-Gibran gagal mendapatkan suara 50 persen plus satu di putaran pertama.
Survei dilaksanakan pada 23–24 Desember 2023. Sampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 265 responden dan Double Sampling (DS) sebanyak 952 responden.
Margin of error survei diperkirakan ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah terlatih dan profesional.
Hasil Survei CSIS
Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka unggul dalam survei terbaru pemilihan presiden yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia. Walau pasangan calon Koalisi Indonesia Maju memimpin, jajak pendapat menyebut perebutan suara untuk Pilpres 2024 masih dinamis.
CSIS merilis survei pilpres terkini Pasca-Debat Calon Presiden 12 Desember 2023. Polling dilaksanakan secara nasional dengan tatap muka pada 13-18 Desember 2024.
Jumlah sampel sebesar 1.300 orang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini sebesar lebih kurang 2,7 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Di Pilpres 2024, lawan Prabowo-Gibranadalah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubaham mencakup NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kandidat lain yang berpartisipasi dalam kontes ini adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang disokong Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo.
Saat survei CSIS dilakukan, tingkat elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin 26,1 persen, Prabowo-Gibran 43,7 persen, dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen. Dalam survei masih terdapat 6,4 persen pemilih yang mengaku rahasia dan belum menentukan pilihan, dan 4,5 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak jawab.
"Situasi masih terbuka, debat walau kecil efeknya tapi penting. Untuk menentukan pemilunya satu atau dua putaran," kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes saat memaparkan hasil survei di kantornya pada Rabu, 27 Desember 2023.
Melalui pemaparannya, Arya menjelaskan dukungan pemilih beberapa partai pada pasangan capres tertentu, belum sepenuhnya solid. Terdapat perbedaan antara alasan seseorang memilih dengan karakter pemimpin ideal yang diharapkan pemilih.
Sementara dari sisi waktu memberikan pilihan, sekitar 5,8 persen pemilih yang belum mantap akan menentukan pilihannya setelah menyaksikan debat capres-cawapres. Dan sisi alasan perubahan,12,5 persen pemilih yang belum mantap akan menunggu debat capres-cawapres.
ADIL AL HASAN, TIM TEMPO.CO
Pilihan Editor: Survei CSIS, Prabowo-Gibran Unggul Tapi Pilpres Masih Dinamis