Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Ramai Diperbincangkan di Media Sosial, Begini Asal-Usul Nama Mulyono Jadi Jokowi

Nama Mulyono memenuhi postingan dan kolom komentar yang berkaitan dengan isu politik yang saat ini tengah ramai diperbincangkan.

24 Agustus 2024 | 08.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Mulyono belakangan ini ramai dibicarakan di akun media sosial X. Nama tersebut digunakan untuk menyebut nama Joko Widodo. Nama Mulyono memenuhi postingan dan kolom komentar yang berkaitan dengan isu politik yang saat ini tengah ramai diperbincangkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mulyono merupakan nama kecil dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi sempat mengungkapkan bahwa dirinya yang saat itu lahir pada 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, diberi nama Mulyono oleh kedua orang tuanya, yakni Widjiatno Notomihardjo dan Sudjitami Notomihardjo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun nama tersebut tak bertahan lama. Jokowi saat kecil mengalami sakit-sakitan. Ia menjelaskan bahwa, dalam budaya Jawa, jika seorang bayi laki-laki mengalami sakit yang terus menerus, bisa jadi nama yang diberikan terlalu berat. Sehingga saat itu orang tuanya memutuskan untuk mengganti nama putra sulungnya tersebut menjadi yang saat ini kita ketahui.  

“Tapi nama itu tak terlalu lama saya miliki karena orang tua saya segera mencari nama baru ketika saya berulang kali sakit," kata Jokowi dalam buku Jokowi Menuju Cahaya karya Alberthiene Endah yang diluncurkan pada 2018.

Jokowi melanjutkan setelah namanya diganti kesehatannya berangsur-angsur membaik. “Boleh tidak percaya, saya kemudian tumbuh sehat. Itu misteri,” katanya.

Dalam bukunya, Jokowi mengaku menghabiskan masa kecilnya di sebuah rumah bilik di pinggir kali, tepatnya di daerah Srambatan, pinggiran Solo. Ibu Jokowi bernama Sujiatmi. Sedangkan bapaknya, Wijiatno Notomiarjo, adalah pedagang bambu dan kayu.

Ia dan keluarganya berkali-kali pindah rumah, namun selalu di pinggir sungai. Belakangan, ia baru tahu bahwa nasib keluarga-keluarga yang mengontrak rumah di bantaran sungai memang seperti itu. "Si pemilik rumah akan dengan ringan memberitahukan sebuah keluarga pindah jika ada pengontrak rumah yang sudi membayar lebih mahal," ujarnya.

Setelah berulang kali pindah rumah kontrakan, Jokowi dan orang tuanya pindah ke bantaran Kali Pepe, Kampung Cinderejo, Solo. Mereka bermukim lebih lama. Apalagi tiga adik perempuan Jokowi pun lahir di sana.

Rumah kumuh di bantaran Kali Pepe, kata Jokowi, telah mengajarkan kepadanya banyak hal simpanan sekaligus kekuatan kaum marginal. Jokowi merupakan sulung dari empat bersaudara. Ketiga adiknya yaitu Iit Sriyantini, Ida yati, dan Titik Relawati.

FRISKI RIANA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus