Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Sederet Janji Pramono Anung-Rano Karno Jika Menangi Pilgub Jakarta 2024

Pramono Anung-Rano Karno memberikan janji-janji kepada masyarakat dalam Pilgub Jakarta 2024.

25 September 2024 | 16.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024, Pramono Anung dan Rano Karno, menyampaikan sejumlah janji jika mereka memenangi Pilgub Jakarta pada 27 November mendatang. 

Janji-janji tersebut mereka ucapkan sebelum maupun setelah memasuki masa kampanye Pilgub Jakarta, yang dimulai pada hari ini, Rabu, 25 September 2024 hingga 23 November mendatang. Berikut antara lain janji-janji Pramono-Rano apabila menang dalam Pilgub Jakarta 2024.

1. Melanjutkan Program BOTI dan Rumah Bebas Pajak

Pramono Anung berencana melanjutkan program bantuan operasional tempat ibadah atau BOTI jika menang di Pilgub Jakarta. Menurut dia, BOTI menjadi program unggulan yang patut dipertimbangkan keberlanjutannya.

Program BOTI dulunya digagas ketika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai gubernur Jakarta, bahkan hingga era Anies Baswedan, program ini disebut masih terus dikembangkan.

“Hal yang sudah baik harus dilanjutkan, contohnya bagi para umat, program yang disebut dengan BOTI. Dulu pernah digagas zaman Pak Ahok, kemudian dilanjutkan oleh Mas Anies. Menurut saya, ini harus dilanjutkan juga untuk tahun depan,” kata Pramono saat ditemui di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 24 September 2024.

Dia juga berjanji bakal tetap memanfaatkan program-program yang sudah lebih dulu ada dan tampak jelas manfaatnya. Dia menyinggung perihal pembebasan pokok pajak bumi bangunan (PBB) bagi rumah dan tanah yang harganya kurang dari Rp 2 miliar. Belakangan, kata dia, pembebasan PBB itu bermasalah.

“Ada keluhan mengenai PBB (tanah atau bangunan) di bawah Rp 2 miliar, sekarang harus bayar (pajak). Kalau saya diberi amanah, saya akan kembalikan ke zaman ketika Pak Ahok dan Mas Anies. Terakhir Mas Anies memutuskan tidak dikenakan PBB. Itulah yang seharusnya dilanjutkan untuk mengatasi persoalan yang ada di bawah," ujarnya.

2. Seluruh Fasilitas Transportasi Umum Ramah Difabel

Pramono Anung menyoroti aksesibilitas transportasi umum yang masih belum ramah terhadap para difabel. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP ini menilai perlu dilakukan perbaikan terhadap fasilitas yang masih kurang itu, supaya lebih aman saat digunakan oleh kelompok disabilitas di Jakarta.

Namun dia tetap mengapresiasi transportasi umum yang kini sudah mulai berbenah. Hanya, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu berharap ada perbaikan yang lebih signifikan untuk mempermudah difabel saat mengakses transportasi umum.

“Saya lihat TransJakarta sudah dipersiapkan, tetapi kadang tidak diselesaikan secara baik, final touch-nya sering kali masih belum diperhatikan, saat naik ternyata ada lubang, sehingga mereka (difabel) tidak bisa berjalan dengan aman,” kata Pramono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 24 September 2024.

Pramono berjanji, jika menang di Pilgub Jakarta, dia bersama Rano Karno akan memperbaiki semua fasilitas umum di seluruh wilayah Jakarta supaya bisa diakses oleh seluruh masyarakat termasuk kelompok disabilitas.

Dia juga menyoroti kartu akses yang digunakan oleh kelompok disabilitas di transportasi umum. Menurut dia, terkadang banyak yang kesulitan saat menggunakan kartu itu karena salah posisi saat menempelnya. “Itu juga persoalan sendiri, jadi hendaknya kita harus mencari solusi untuk mempermudahnya,” ucapnya.

3. Membangun Jalur MRT hingga ke JIS

Pramono mengatakan ingin melanjutkan pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) hingga ke Jakarta International Stadion (JIS). Menurut dia, JIS harus mudah diakses melalui sarana transportasi publik karena akan banyak event yang digelar di stadion yang berdiri di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.

Adapun alasan dari pembangunan MRT hingga melewati JIS, kata Pramono, berkaca dari negara-negara maju yang sudah menerapkan akses terowongan bawah tanah ke lokasi stadion utama mereka. Dia menganggap hal ini mirip dengan MRT.

“Belajar dari stadion di negara-negara yang sudah mapan, Old Trafford, Chelsea, Wembley, dan sebagainya, itu selalu ada di bawahnya (terowongan) transportasi umum,” ucap Pramono dalam diskusi di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin, 23 September 2024.

Dia mengatakan dengan adanya jalur MRT yang melewati kawasan JIS, mobilitas masyarakat akan semakin mudah, terutama saat event besar digelar di kawasan itu. Pramono menggambarkan saat konser Bruno Mars beberapa pekan yang lalu, menurut dia, akses ke JIS lumayan macet dan menghabiskan banyak waktu di perjalanan.

4. Memperbanyak Ruang Hijau di Jakarta

Adapun Rano Karno berkomitmen memperbanyak ruang terbuka hijau di Jakarta. Dia mengatakan perluasan ruang hijau adalah salah satu cara untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim.

“Sekarang itu climate change, hujan menjadi jarang sehingga kawasan-kawasan hijau ini akan membantu untuk meredam hawa panas,” kata Rano di kawasan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Jumat, 20 September 2024.

Rano mengakui tata ruang Jakarta sudah berubah dibandingkan beberapa dekade lalu. Dia juga merasakan minimnya keberadaan ruang hijau di sejumlah titik di Jakarta. “Sehingga keberadaan pepohonan seperti di sini menjadi penting, akan diupayakan. Tentu sangat perlu,” katanya.

Rano juga berkomitmen untuk memperketat izin pembangunan yang menyerobot kawasan hijau. Menurut dia, saat ini peruntukan ruang di Jakarta sudah diatur, termasuk persentase ruang terbuka hijau. Dia melihat masih banyak ruang terbuka di Jakarta yang luasnya tidak berbanding dengan jumlah tanaman hijau dan pepohonan. Dia mencontohkan lapangan Monumen Nasional (Monas) yang belum terkelola maksimal dan masih banyak ruang kosong.

5. Program untuk Kelompok Minoritas

Rano Karno berjanji akan mendukung pendidikan agama bagi kelompok minoritas, termasuk Hindu Bali, jika menang dalam Pilgub Jakarta. Menurut dia, pendidikan yang layak bagi seluruh kelompok agama sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

“Misalnya pendidikan agama di sekolah masing-masing yang terasa kurang. Ya, mungkin itu juga harus kami pelajari,” ujarnya saat bertemu komunitas Bali di Pura Candra Prabha, Jelambar, Jakarta Barat, Ahad, 22 September 2024. 

Mantan gubernur Banten itu juga berjanji menyiapkan beberapa program kerja bagi forum kerukunan umat beragama. Wadah tersebut, sambung Rano, nantinya akan melahirkan sebuah formula untuk menjawab segala permasalahan persatuan.

“Masyarakat kita itu sudah sangat dididik untuk bersatu, walaupun kita berbeda agama, walaupun kita beda suku,” ucapnya.

Rano pun turut bercerita soal masa kecilnya yang kerap bergaul dengan berbagai kelompok etnis dan agama minoritas. Meski sering bermain dengan kawan yang berbeda latar belakang, kata Rano, dia selalu mendahulukan persatuan.

“Artinya, itu mengindikasikan bahwa NKRI kita, Bhinneka Tunggal Ika itu sudah menjadi kekuatan yang sangat kokoh,” ujarnya.

ALIF ILHAM FAJRIADI | NANDITO PUTRA | SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan editor: Strategi Kampanye Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta: Dari Blusukan hingga Jangkau Gen Z

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus