Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus berupaya mewujudkan pemilu 2024 yang damai dan kondusif. Salah satu caranya melalui kolaborasi dengan lembaga organisasi yang menaungi perusahaan-perusahaan media massa. Salah satu lembaga yang mulai menjalin kolaborasi dengan Polri adalah Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho menuturkan, kolaborasi Polri dengan media harus terjalin erat demi terwujudnya pemilu yang aman dan damai. Apalagi 2024 nanti, pemilu digelar secara serentak.
Terdiri atas Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pemilihan Umum (Pemilu) serentak ini merupakan yang pertama dalam sejarah Indonesia. Dilansir dari dpr.go.id, anggaran pelaksanaannya telah disetujui sebesar Rp 76 triliun. Tidak hanya itu, pemilihan umum yang akan berlangsung serentak dalam satu hari ini bahkan diyakini menjadi pesta demokrasi terbesar di dunia.
"Peran media massa sangat penting, terlebih saat ini sudah mulai memasuki tahun politik. Dengan adanya pemilu sebagai pesta demokrasi, persatuan dan kesatuan tetap harus dijaga," ujar Sandi melalui siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 25 Oktober 2023.
Sementara itu, perwakilan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), H. M. Nasir, menegaskan bahwa di tahun politik ini memang pemberitaan positif harus terus digelorakan demi terwujudnya pesat demokrasi sesungguhnya. “Pemberitaan jangan ugal-ugalan tapi pertimbangkan kejujuran, pemberitaan positif,” ujar Nasir.
Menurutnya, Polri memang menjadi ujung tombak menjaga situasi tetap kondusif. Oleh karena itu, sinergitas media dengan Polri diperlukan agar terjalin keselarasan dalam menjaga pemilu agar berjalan dengan kondusif dan damai. “Tujuan kita bagaimana membangun Indonesia walaupun belum optimal tetapi semoga bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Menghadapi Pemilu 2024, Polri melakukan berbagai upaya untuk mencegah potensi munculnya polarisasi, isu SARA, dan provokasi di masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, Polri menggandeng berbagai kalangan seperti ulama dan media massa. Bahkan Polri membuat operasi khusus bernama Operasi Nusantara Cooling System (NCS).
Pilihan Editor: Kapolri Perintahkan Gelorakan Pemilu Damai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini