Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menunjuk kembali Utut Adianto sebagai ketua Fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk periode 2024-2029. Ini adalah periode ketiganya sejak menggantikan Puan Maharani pada periode 2014-2019 dan diangkat lagi untuk periode 2019-2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau fraksi itu sudah ditentukan ketuanya Pak Utut Adianto,” kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada media, Senin, 7 Oktober.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Utut Adianto tercatat menjadi anggota DPR mewakili dapil VII Jateng meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen sejak 2009. Pada Pemilu 2024, dia kembali melenggang ke Senayan dengan mengantongi perolehan sebanyak 116.794 suara. Sebagaimana diumumkan KPU via streaming Youtube, Agustus lalu.
Profil Utut Adianto
Pemilik nama lengkap Utut Adianto Wahyuwidayat ini lahir di Jakarta, 16 Maret 1965 alias berusia 59 tahun. Utut mengenyam pendidikan di SDN Blok B II Pagi (1979), di SMPN 12 Wijaya (1981), dan di SMAN 6 Bulungan (1984). Pendidikan perguruan tingginya mengambil Hubungan Internasional, Fisip Unpad, tamat pada 1989.
Selain dikenal sebagai seorang politikus, Utut adalah atlet catur. Dia pernah tercatat sebagai pecatur terbaik di Indonesia dan masuk jajaran 100 daftar terbaik dunia dengan ELO rating 2598. Pecatur terbaik Indonesia saat ini, GM Susanto Megaranto, menyandang ELO Rating 2504.
Jejak prestasi Utut Adianto di papan catur
Sebelum bergabung dengan PDIP, nama Utut Adianto tak bisa dilepaskan dari catur. Anak keempat dari lima bersaudara yang menghabiskan masa kecilnya di Gang Damai, dekat Pasar Cipete, Jakarta Selatan, itu sudah mahir sejak usia 6 tahun. Bahkan, ia dijuluki “si gila catur” ketika remaja.
Catur mengantar Utut melanglang buana ke segala penjuru dunia. Saat berusia 14 tahun, Utut pergi sendiri ke Puerto Riko, Brasil, untuk mengikuti Kejuaraan Catur Dunia di bawah usia 16 tahun, dan meraih juara II. Berbagai kejuaraan terus diikuti, termasuk kejuaraan di Koln Open, Jerman.
Ia meraih rekor juara nasional termuda pada usia 17 tahun 3 bulan. Pada usia 21 tahun, ia sudah meraih gelar grandmaster international dalam Olimpiade Catur di Dubai tahun 1986 dan juara Turnamen Catur Internasional di San Francisco, Amerika Serikat, di tahun yang sama.
Selain banyak memenangi turnamen catur bertaraf internasional, Utut pernah menjadi pengurus organisasi catur, baik di tingkat nasional, Asia, maupun internasional, antara lain Vice President Grandmaster Council (2005-2010).
Jejak karier perpolitikan Utut Adianto
Selama mengurus organisasi catur, pria yang sempat bercita-cita menjadi diplomat itu mulai berkiprah di dunia politik. Utut menjadi anggota PDIP dan dipercaya menjadi Ketua DPP Taruna Merah Putih periode 2008-2012, salah satu organisasi pemuda PDIP.
Pada 2009, Utut terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII. Ia ditempatkan di Komisi X, yang membidangi olahraga, pendidikan, dan pariwisata—komisi yang sesuai dengan keahliannya.
Pada pemilu legislatif 2014, Utut Adianto kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dan ditunjuk jadi Wakil Ketua Komisi X. Dia juga ditunjuk menjadi Ketua Fraksi PDIP usai Puan Maharani ditunjuk jadi Menteri PMK. Kembali melenggang ke Senayan pada Pemilu 2019, Utut dipercaya lagi sebagai ketua fraksi.
Selain menjadi Ketua Fraksi PDIP sejak 2014 hingga saat ini, ia pernah pula menjadi Wakil Ketua DPR RI Bidang BAKN, BURT dan Hubungan Antar Lembaga pada 2014 hingga 2019, serta jadi anggota DPR Komisi VIII rentang 2009 hingga 2014. Utut pernah pula menjabat sebagai Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga di DPP PDIP sejak 2010.
Ppenghargaan yang pernah didapat Utut yaitu Bintang Maha Putra Adhi Pradana dari Presiden RI pada 2012, PIN emas sebagai mantan atlet yang sukses dalam karier dari Kemenpora pada 2011, dan Parama Krida Pratama dari Menpora RI pada 1997.
Utut juga pernah mendapatkan gelar Olahragawan Terbaik dari Menpora RI pada 1995. Lalu penghargaan Parama Krida Utama dari Presiden RI pada 1995, serta Parama Krida Pratama dan Parama Krida Madya dari Menpora RI, pada 1992.
Nama Utut mencuat sebelum gelaran Pilpres 2024 lalu. Dalam upayanya mendukung Puan Maharani maju sebagai Capres, anggota DPR fraksi PDIP Johan Budi menginisiasi pembentukan Dewan Kolonel. Menurutnya, dewan ini merupakan wadah bagi anggota DPR Fraksi PDIP untuk mendukung Puan jadi Presiden.
Menurut Johan, Dewan Kolonel berisi 12 orang. Di antaranya Johan Budi sebagai inisiator, Trimedya Panjaitan selaku koordinator, serta Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dan Utut Adianto selaku “Jenderal”. Johan menyebut Utut Adianto telah menghadap Puan untuk melaporkan keberadaan Dewan Kolonel.
“Berkembang terus. Lalu dilaporkan ke Mbak Puan. Mbak Puan setuju,” kata Johan di Gedung DPR, Selasa, 20 September 2022.
Johan menyatakan Dewan Kolonel sebagai tempat berkumpulnya penggemar Puan Maharani. Kelompok ini dibentuk tiga bulan sebelumnya. Dia mengatakan Dewan Kolonel kerap mengadakan rapat untuk berdiskusi serta membahas konsep untuk mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | M. JULNIS FIRMANSYAH l NURDIN SALEH
Pilihan Editor: Sosok Grandmaster Utut Adianto dari Papan Catur ke Dunia Politik